
SuaraJatim.id - Bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Bromo wajib memperhatikan kebijakan yang diberlakukan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada Desember 2019.
Lantaran, TNBTS bakal menerapkan sistem booking online bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Bromo di Jawa Timur terhitung mulai 1 Desember 2019.
Kepala Balai Besar TNBTS John Kennedie menjelaskan penerapan sistem pembelian tiket secara daring tersebut akan dilakukan pada wisatawan yang menggunakan jasa travel, operator wisata, dan event organizer (EO).
"Terhitung mulai 1 Desember 2019, untuk rombongan yang menggunakan EO, jasa travel, wajib untuk menggunakan sistem booking online," kata John seperti dilansir Antara di Kota Malang, Jawa Timur pada Selasa (19/11/2019).
Baca Juga: Bawa Rombongan Aparat, Bus Sudiro Tungga Jaya Nyangkut Lagi di Bromo
John menjelaskan untuk wisatawan perorangan, masih diberikan toleransi membeli tiket masuk secara manual pada waktu tertentu. Pada pukul 07.30 WIB-16.00 WIB, pengunjung perorangan bisa membeli tiket secara manual.
Sementara mulai pukul 16.01 WIB hingga 07.29 WIB pada keesokan harinya, pengunjung perorangan harus tetap membeli tiket secara daring. Untuk pembelian tiket secara daring tersebut, bisa diakses pada laman www.bookingbromo.bromotenggersemeru.org.
"Ini akan kami lakukan secara bertahap, dan diharapkan pada 2020 akan diberlakukan secara penuh seperti di Semeru," ujarnya.
Langkah untuk menerapkan pembelian tiket secara daring tersebut, juga untuk menghindari adanya kebocoran dan memperkuat pendataan para wisatawan yang berkunjung ke wilayah Bromo tersebut.
"Ini dilakukan untuk menghindari kebocoran dan kesan negatif. Serta untuk memudahkan wisatawan, seperti di Semeru, itu lancar dan tidak terkendala," kata John.
Baca Juga: TNBTS Bantah Daerah Bromo Dilanda Lahar Dingin, Ini Penjelasannya
Berbeda dengan Pendakian Gunung Semeru yang dibatasi hanya 600 orang per hari, untuk kawasan Bromo tidak ada pembatasan. Namun, pihak Balai Besar TNBTS tetap melakukan kajian untuk daya dukung supaya kawasan konservasi tersebut tetap lestari.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Seteduh Mobil tapi Lebih Murah dari Xmax, Intip Pesona Selis Bromo
-
Serahkan ke Polisi soal Temuan Ladang Ganja di Bromo, Kemenpar: Itu Destinasi Ramah Lingkungan
-
Geger Ladang Ganja di Bromo, Legislator PDIP Soroti Pengawasan Lemah: Ini Alarm Buat Pemerintah
-
7 Fakta Mengejutkan Ladang Ganja di Bromo: Skandal di Balik Kawasan Konservasi
-
Geger Ladang Ganja di Bromo! Ketua DPR Puan Maharani Turun Tangan
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Mutasi Anak Try Sutrisno Batal Usai Dikaitkan Isu Pemakzulan, Purnawirawan Minta Panglima TNI Cermat
- 5 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan untuk Pekerja Keras: Pilih yang Irit atau yang Ngebut?
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
Pilihan
-
Persib Juara, Bojan Hodak Disejajarkan dengan Pemain Bayern Munich
-
24 Ribu Orang Sudah jadi Korban, PHK era Prabowo Makin Ngeri
-
Prabowo Keluarkan Perpres, Aturan TKDN Kini 25 Persen
-
Selamat Tinggal! PSSI Ungkap Nasib Pascal Struijk di Timnas Indonesia
-
Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp3 Jutaan di 2025, Jangan Asal Beli!
Terkini
-
Truk TNI Muat Amunisi Terbakar di Tol Gempol, Satu Orang Meninggal Dunia
-
Kumpulan Link DANA Kaget Terbaru, Banjir Rejeki di Hari Selasa
-
Dongkrak Ekonomi Kerakyatan, BRI Geber Kredit Mikro
-
Heboh Pria Bersimbah Darah di Halaman Rumah Sakit Ketapang Sampang, Polisi Buka Suara
-
Kronologi Truk TNI Terbakar di Tol Gempol: Terdengar Suara Ledakan