SuaraJatim.id - Dinas Kesehatan Jawa Timur (Dinkes Jatim) merespon hasil riset yang dikeluarkan oleh IPEN, Ecoton, Nexus3 hingga Arnika yang menyebut adanya telur berracun atau mengandung dioksin di Desa Tropodo, Kabupaten Sidoarjo dan Desa Bangun, Kabupaten Mojokerto.
Kepala Dinkes Jatim Kohar Hari Santoso memastikan telur yang diteliti bukanlah dari ayam peternak. Melainkan, telur dari ayam kampung atau ayam lepas yang berada di permukiman industri tahu di Dusun Klagen, Desa Tropodo.
"Itu ternyata ayam lepasan, kita kan punya peternakan (ayam) yang memang untuk sentra produsen telur dan itu sudah diperiksa bagaimana cara memeliharanya. Sudah benar dan aman. Jadi masyarakat tak perlu khawatir," kata Kohar saat dihubungi Kontributor Suara.com, Kamis (21/11/2019).
Seperti diketahui, dalam penelitian disebutkan ayam kampung di Sidoarjo dan Mojokerto sudah terkontaminasi dioksin dan 70 kali dari standar BPOM 0,25 piko gram per gram per lemak. Sementara di Tropodo, sampel telur mengandung 200 pikogram per gram per lemak dan Desa Bangun ada 100 pikogram per gram per lemak.
Baca Juga: Telur di Indonesia Terkontaminasi Dioksin dan 4 Berita Kesehatan Lainnya
Kohar menjelaskan, apabila ada pembakaran sampah plastik yang tak sempurna memang berpotensi mengeluarkan dioksin. Sehingga, jika ditemukan dioksin dengan kadar tinggi bisa berpengaruh pada kesehatan. Mulai dari kelainan kulit, sistem reproduksi hingga kanker.
"Bisa menyebabkan keluhan pada wanita lapisan dalam rahim dan menyebabkan nyeri. Bisa kanker juga," katanya.
Menurut Kohar, dioksin tak hanya berasal dari plastik tapi juga bisa dari gas pencemaran udara. Untuk itu, kandungan dioksin yang ada di industri tahu harus dilihat kandungannya sesuai yang ditetapkan WHO.
"Dioksin bisa ada di makanan dalam jumlah rendah atau banyak. WHO menetapkan jumlah ambangnya masih dalam batas boleh," ujar Kohar.
Namun apabila ada yang sudah terkena dampak dioksin yang tinggi seperti terkena penyakit kulit, maka bisa mengobatinya ke dokter spesialis kulit.
Baca Juga: Geger Telur Terkontaminasi Dioksin, Khofifah Beri Alternatif Bahan Bakar
"Kalau udah ada yang sampai kanker, harus dianalisis terlebih dahulu. Jadi tergantung jenis penyakit. Jika di kulit ya diobatin di kulit. Kalau kanker ya tergantung jenis kankernya," jelasnya.
Berita Terkait
-
Daftar Harga Pangan Hari Ini: Telur Ayam Hingga Beras Mulai Merangkak Naik
-
Harga Pangan Kian Mahal, Kantong Rakyat Makin Menjerit
-
Harga Telur Ayam Mulai Merangkak Naik, Kini Jadi Rp 32.000/Kg
-
Peringatan! Inflasi Indonesia Tembus 3,05%
-
Harga Pangan Melonjak di Awal Ramadan, Begini Pembelaan Mendag Zulhas
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Pemkot Surabaya Turun Tangan Dampingi Siswa SMAK Gloria yang Dipaksa Ivan Sugianto Menggonggong
-
Misteri Tewasnya Siswi MI Banyuwangi, Diduga Jadi Korban Pemerkosaan
-
Pengamat Unair Soroti Undecided Voters Survei Litbang Kompas: 50 Persen Sudah Tentukan Pilihan
-
Pilgub Jatim Masih Dinamis, Hasil Survei Terus Bergerak
-
Foto Penangkapan Ivan Sugianto Viral, Warganet Sempat Curiga Ada yang Aneh