SuaraJatim.id - Pemprov Jawa Timur berencana memanggil para pengusaha tahu yang menggunakan bahan bakar alternatif produksinya. Namun, pihaknya masih melakukan rapat untuk rencana melakukan penelitian terhadap pengolahan pembakaran sampah di industri tahu.
Seperti diketahui di Desa Tropodo, Sidoarjo dan Desa Bangun Mojokerto menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar untuk industri tahu. Akibatnya ayam lepas di kawasan industri telurnya beracun atau mengandung dioksin.
"Hari ini masih rapat lagi karena dari Balai Besar Kementerian Pertanian juga datang, mereka sangat komplit. Dari Unair juga membantu proses untuk bisa melakukan identifikasi tahu yang diolah dengan pembakaran dari sampah plastik," kata Khofifah Jumat (22/11/2019).
Selain dari Kementerian Pertanian dan Akademisi yang dilibatkan, berbagai pihak lainnya juga dilibatkan untuk bisa membantu proses penelitian secara maksimal.
Baca Juga: Geger Telur Terkontaminasi Dioksin, Dinkes Jatim: Itu Ternyata Ayam Lepasan
"Jadi sekarang sedang berproses di laboratorium, tim dari Jakarta juga sudah datang. Nanti dari Kementerian Pertanian ataukah Badan POM juga dari Unair. Ada juga dari Dinas Peternakan dan Dinas Lingkungan hidup serta Dinas Kesehatan Jawa Timur," kata dia.
Khofifah kembali menegaskan terkait telur di Jatim produksinya sudah aman karena sudah menggunakan good farming practices. Ia menyebut di Jatim telah memproduksi telur sebanyak 8,2 miliar butir.
Sehingga masyarakat tak perlu khawatir untuk mengkonsumsi telur. Karena menurut Khofifah sampling penelitian yang sebelumnya menemukan adanya kandungan dioksin merupakan sampling telur yang hanya berjumlah 3 butir dari ayam lepas yang ada di kampung tersebut.
"Itu telur ayam buras, ayam kampung yang memang dilepas atau diumbar. Jadi selalu ada yang dimakan dari ayam kampung ini kemudian ada kandungan plastik dan ada kandungan dioksin, oleh karena itu saya ingin menyampaikan konsumen ayam, konsumen telur ayam dari Jawa Timur karena ini tidak hanya orang Jawa Timur tapi juga luar Jawa Timur Saya ingin pastikan bahwa ayam yang diternak dari petelur ayam itu aman dan sehat," jelasnya.
Kontributor : Arry Saputra
Baca Juga: Telur di Indonesia Terkontaminasi Dioksin dan 4 Berita Kesehatan Lainnya
Berita Terkait
-
Harga Cabai Rawit dan Telur Masih Tinggi Pada Hari ke -18 Ramadan
-
Telur Jadi Barang Mewah di AS, Harga Naik 2 Kali Lipat karena Flu Burung?
-
Daftar Harga Pangan Hari Ini: Telur Ayam Hingga Beras Mulai Merangkak Naik
-
Harga Pangan Kian Mahal, Kantong Rakyat Makin Menjerit
-
Harga Telur Ayam Mulai Merangkak Naik, Kini Jadi Rp 32.000/Kg
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran
-
Mensos Gus Ipul Pastikan Pemulihan Pasca Bencana Longsor di Jalur Pacet-Cangar