Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 09 Desember 2019 | 14:17 WIB
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera. [Suara.com/Achmad Ali]

SuaraJatim.id - Polrestabes Surabaya masih menyelidiki kelengkapan surat-surat mobil mewah merek Lamborghini bernomor polisi L 568 WX yang tiba-tiba mengeluarkan asap di Jalan Mayjen Sungkono pada Minggu (8/12/2019) siang kemarin.

Dari informasi yang didapat Suara.com, super car pabrikan Italia milik Lanny Kusuma Wardhani tersebut, tidak dilengkapi surat-surat alias bodong.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi menjelaskan, penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian yang ditangani Polrestabes Surabaya terkait legalitas kendaraan.

"Kita mempertanyakan legalitas kendaraan terutama Satlantas. Saat ini sedang diselidiki. Apa saja, STNK dan BPKB," jelas Barung pada Senin (9/12/2019).

Baca Juga: Pengendara Lamborghini yang Keluarkan Asap di Surabaya, Enggan Tunjukan KTP

Selain melakukan penyelidikan, lanjut Barung, polisi juga telah memeriksa pemilik mobil.

"Kasus ini tengah ditangani Reskrim Polrestabes Surabaya. Pemilik sudah diperiksa," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah mobil sport merek Lamborghini bernomor polisi L 568 WX tiba-tiba mengepul mengeluarkan asap di Jalan Mayjen Sungkono pada Minggu (8/12/2019) siang. Kejadian itu pun menjadi viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 45 detik yang diunggah ke media sosial, memperlihatkan mobil lamborghini berwarna kuning merah mengeluarkan asap yang mengebul dari bagian belakang mobil. Dua orang wanita yang menggunakan pakaian seperti gaun wanita lantas berhamburan keluar dari mobil lari menuju tepi jalan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya Dedik Irianto membenarkan kejadian itu. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB di Jalan Mayjend Sungkono tepat di depan rumah No 105.

Baca Juga: Viral Lamborghini Berasap di Surabaya, Gejala Overheating?

"Kami mendapat informasi adanya kejadian tersebut langsung menerjunkan unit yang berada di dekat lokasi kejadian. Unit tempur pos TVRI dan 3 unit walang kadung tim orong-orong, mereka langsung melakukan pengecekan," kata Dedik Irianto saat dihubungi Kontributor Suara.com pada Minggu (8/12/2019).

Load More