Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani
Jum'at, 13 Desember 2019 | 17:25 WIB
Contoh hidangan Surabaya yang sungguh segar: Lontong balap. Makin paten disantap bersama sate kerang dara [Suara.com/Dimas Angga Perkasa].

SuaraJatim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar "Mlaku-mlaku Nang Tunjungan" (dari bahasa Suroboyoan, diterjemahkan sebagai "Jalan-jalan ke Tunjungan"), pada Sabtu (14/12/2019) besok.

Kegiatan ini sebenarnya mempunyai konsep pasar malam dadakan, yang menyediakan makanan khas Surabaya dan sekitarnya, sehingga memanjakan warga asli Kota Suro lan Boyo (sebutan Surabaya), wisatawan domestik, maupun wisatawan manca negara.

Disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiarti pada Jumat (13/12/2019), bahwa akan ada berbagai macam kuliner khas Surabaya dan juga makanan khas daerah lainnya.

Pres conference "Mlaku-mlaku nang Tunjungan" 2019 [Suara.com/Dimas Angga Perkasa].

"Kami memberikan wadah bagi pencinta kuliner khas daerah, khususnya Surabaya. Jadi ini memanjakan orang yang rindu dengan makanan daerah," ujarnya.

Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Mobil Arnold Schwarzenegger, Isuzu Kapalkan Traga

Ia pun menjanjikan, akan banyak konter menjual makanan, yang saat ini sulit didapat di pusat keramaian Kota Surabaya.

"Yang paling digemari itu pecel semanggi, rujak cingur, lontong balap. Akan tetapi masih ada banyak lagi yang disediakan selain makanan tradisional," imbuhnya.

Selain menyediakan makanan daerah, "Mlaku-mlaku Nang Tunjungan" juga menyediakan tiga panggung hiburan sebagai sarana memeriahkan sektor hiburan bagi masyarakat yang datang.

"Sekitar 400 anak, yang biasanya dilatih di rumah Kreatif Balai Pemuda akan unjuk kebolehan seni kolaborasi yang menarik, menggabungkan tari, musik, karawitan," ucap Antiek Sugiarti.

"Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan" akan dimulai pada 16.00 – 22.00 WIB. Di tahun 2019 ini, acara ini digelar kelima kalinya. Setiap event yang sama, jumlah kunjungannya berkisar 33 hingga 38 ribu orang.

Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Soal Tunggangan Dinas, Jip atau Moge?

Heru, Ketua Bengkel Seni Surabaya, sekaligus sutradara dalam pagelaran seni budaya di "Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan" menyampaikan, tema yang diusung pada pentas seni budaya nanti adalah "Indonesia Bangkit".

"Tema ini diangkat untuk meneguhkan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat, karena kondisi saat ini yang rentan terpecah belah," ungkap Heru.

Dalam event itu, sebanyak 240 UMKM akan terlibat. Disamping menjajakan makanan dan minuman khas tradisional, "Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan" akan menampilkan berbagai kegiatan seni, seperti tari, musik, teater, pantomim.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More