SuaraJatim.id - Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim) menyebut telah mengungkap 60 kasus dengan barang bukti sitaan 67 kilogram di tahun 2019. Jumlah tersebut meningkat hampir empat kali lipat dari tahun 2018.
Kepala BNNP Jatim Brigjen Bambang Priyambada mengatakan, sebanyak 60 kasus yang berhasil diungkap tersebut telah melebihi target yang ditentukan. Pada tahun 2018 sendiri BNNP Jatim hanya mengungkap sebanyak 16 kasus.
"Tahun ini peningkatannya cukup tinggi, untuk laporan kejadian narkotikanya jumlah targetnya 25, tapi bisa menangani sampai 60 kasus," ujar Bambang di Kantor BNNP Jatim pada Senin (16/12/2019).
Jumlah total barang bukti mulai dari sabu-sabu, ganja hingga ekstasi yang didapat pun juga mengalami peningkatan yakni sebanyak 67 kilogram, atau naik 14 kilogram dari tahun 2018 yang sebanyak 53 kilogram.
"Tersangka yang berhasil diamankan sebanyak 141 orang dengan barang bukti sitaan yang meningkat menjadi 67 kilogram dengan rincian ganja seberat 3.988 gram, sabu 62.203 gram dan ekstasi 1.181 butir" jelasnya.
Pada tahun ini, kasus yang paling menonjol yakni penangkapan dua jaringan narkotika yang membawa 25 kilogram jenis sabu yang di tangkap di Tol Sumo dan hotel kawasan Juanda.
"Tahun 2019 yang menonjol kasus yang ditangkap di Banyuates 18 kilogram. Lalu ada juga dalam satu hari ada dua TKP jumlah 25 kilogram itu di kawasan Juanda dan tol," tambah dia.
Meski mengalami peningkatan, Bandar narkotika masih berkeliaran di Jatim. Selama ini BNNP Jatim hanya berhasil menangkap kurir-kurir yang biasa mengirimkan barang haram ini di lapas-lapas wilayah Jatim.
Dalam melakukan pengirimannya, para kurir-kurir mengelabui petugas dengan pengiriman barang dari berbagai jalur. Kemasan yang mereka buat juga berganti-ganti.
Baca Juga: Petugas Temukan Alat Isap Narkoba saat Sidak Rutan Makassar
"Jadi kita hanya bisa menangkap kurir, itu pun membutuhkan kerja ekstra karena mereka cukup cerdik. Dominasi pemesanannya dikemas mirip interior lemari, dikirim lewat kapal di Tanjung Perak. Sangat rapi hampir bisa mengelabuhi petugas," jelasnya.
Bahkan, BNNP Jatim mengemukakan kebanyakan jaringan dari lembaga pemasyarakatan (lapas) memiliki peran penting dalam mengedarkan barang haram tersebut di wilayahnya.
Bambang mengatakan jaringan lapas ini memiliki peredaran dari berbagai wilayah. Wilayah yang cukup banyak peredarannya dan memiliki kerawanan yang tinggi yakni di Madura.
"Jaringan di lapas ada bermacam-macam, ada jaringan Madura, Aceh, Jakarta, dan Medan. Masing masing punya pengendali yang ada di lapas. Ada yang sudah kita amankan dan belum karena kesulitan penangkapan," ucapnya.
Bambang bahkan mengemukakan yang mempermudah peredaran narkoba ini di lapas-lapas Jatim karena adanya komunikasi antarnarapidana yang sangat mudah dengan dunia luar. Apalagi, tahanan tersebut diizinkan untuk membawa alat komunikasi.
"Kami berharap handphone tidak bisa masuk di LP. Selama ini handphone masih bisa masuk, jadi itu yang menjadi pemicu masuknya narkoba di lapas," jelasnya.
Berita Terkait
-
Driver Ojol di Bekasi Ketangkap Nyambi Jadi Pengedar 6,3 Kg Ganja
-
Tangkap Bandar Obat Terlarang, Polisi Sita 3,4 Juta Pil Koplo dan Dextro
-
Bawa 10 Kilogram Sabu, 2 Kurir Narkoba di Sumsel Divonis Mati
-
Digrebek di Apartemen, 2 Oknum TNI Diduga Terlibat Kasus Narkoba
-
Edarkan Narkoba ke Rekan, Pelajar SMK di Probolinggo Dibekuk Polisi
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Bergerak Cepat, 40 Aksi Tanggap Darurat Salurkan Bantuan untuk 70.000 Korban Bencana Sumatra
-
Prasetya Media Summit 2025 Jadi Kampanye Bersama Pentahelix Perkuat Ekosistem Media di Jawa Timur
-
PLN Siagakan SPKLU dan Layanan Digital Hadapi Lonjakan Kendaraan Listrik saat Nataru 2025-2026
-
BRI Resmi Umumkan Hasil RUPSLB 2025, Kinerja Tetap Solid
-
Dividen Interim BRI 2025 Diumumkan, Saham Berhak Terima Rp137 per Lembar