SuaraJatim.id - Hingga kini, Peraturan Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Perda APBD) Jember tahun 2020 gagal disahkan. Lantaran itu, kekinian proses pengesahan APBD harus melalui Peraturan Kepala Daerah (Perkada) yang wajib disetujui Gubernur Jawa Timur.
Tidak disahkannya Perda APBD 2020 karena rancangannya pun belum disepakati bersama antara eksekutif maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
Ketua Komisi A DPRD Jember Tabroni mengatakan komunikasi legislatif dengan bupati di Jember tidak berjalan dengan baik menjadi sumber masalahnya. Terutama, setelah pihaknya menggunakan hak interpelasi dan hak angket akhir tahun 2020, karena Bupati Faida dan pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) di bawahnya, tidak menghadiri dua panggilan DPRD Jember.
"Buntunya (komunikasi) sudah lama. Makanya kita interpelasi," kata Tabroni di kantornya, Selasa (14/1/2020).
Rancangan Perda APBD 2020 yang belum disepakati, juga diikuti permasalahan lain yang mengemuka pada akhir tahun 2019. Misalnya, robohnya atap sejumlah gedung aset Pemkab Jember yang baru dibangun, tidak dibukanya lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan tertundanya pengangkatan jabatan 115 PNS Pemkab Jember.
Dosen Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Negeri Jember (Fisip Unej) Hermanto Rohman mengatakan APBD yang disahkan melalui Perkada memiliki berbagai konsekwensi karena dilengkapi rekomendasi dan batasan dari gubernur yang menyetujuinya.
Beberapa batasannya anggaran hanya untuk pengeluaran wajib dan pengeluaran yang mengikat, nilai APBD harus sama dengan yang disahkan tahun lalu, dan tidak boleh digunakan untuk belanja hibah kecuali keperluan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Menurutnya Gubernur Jawa Timur kini memiliki posisi yang penting dalam pengesahan Perda APBD 2020 di daerah 1.000 gumuk itu, lantaran memiliki kewenangan memediasi legislatif dan eksekutif demi penyepakatan isi APBD. Di sisi lain DPRD Jember menafsirkan bahwa untuk memaksimalkan pelayanan umum, APBD 2020 harus disahkan melalui Perda, bukan Perkada.
"Tapi di sini siapa yang harus aktif? Yang harus aktif pihak yang diberi kewenangan untuk memediasi. Kalau sudah terlambat masa waktu APBD-nya, untuk kabupaten, itu melalui gubernur. Andai kata Gubernur Jawa Timur menganggap Perkada itu sudah cukup, ya sudah selesai," kata Koordinator Pusat Pemberdayaan Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unej itu.
Baca Juga: Bakal Panggil Paksa Bupati Faida, DPRD Jember Konsultasi ke Polri
Kalau Gubernur Jawa Timur juga memandang untuk kepentingan publik Perda APBD 2020 harus disahkan, maka mereka harus aktif melakukan mediasi eksekutif dan legislatif Jember. Pasalnya selain komunikasi yang tidak baik antara keduanya, waktu pembahasan Rancangan APBD 2020 sudah habis karena telah memasuki tahun anggarannya.
Mediasi untuk membahas Rancangan APBD Jember 2020 itu belum juga terlaksana hingga membuahkan hasil pengesahan melalui Perda. Kini justru berlangsung proses menuju pengesahan Rancangan APBD melalui Perkada. Maka akan hanya belanja wajib dan mengikat saja yang bisa dilaksanakan oleh Pemkab Jember.
"Belanja wajib itu seperti gaji pegawai, pelayanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan. Sementara belanja mengikat seperti tanggungan-tanggungan. Pembangunan infrastruktur fisik yang bisa dilakukan hanya yang mendukung pelayanan dasar, misalnya jalan menuju akses pendidikan atau kesehatan," katanya.
Kontributor : Ahmad Su'udi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Operasi Lilin Semeru 2025, 14 Ribu Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Nataru di Jatim
-
Gunung Semeru Erupsi 11 Kali Sehari, Kolom Abu Capai 1 Kilometer di Atas Puncak
-
Bojonegoro Darurat Pencabulan Anak, 23 Kasus Terungkap Sepanjang 2025
-
Anggota Polres Probolinggo Jadi Tersangka Pembunuhan Mahasiswi IMM, Polda Jatim Bicara Pelaku Lain
-
2 Ribu Lebih Kasus Perceraian di Bangil, Meningkat Drastis dari Tahun 2024