SuaraJatim.id - Warga di Kota Mojokerto baik laki-laki ataupun perempuan wajib ikut menjalani tes narkoba jika hendak menikah dengan calon pasangannya. Kebijakan tes narkoba kepada para pasangan calon pengantin itu sudah diberlakukan sejak Senin (13/1/2020) lalu.
Seperti dikutip Jatimnet.com--jaringan Suara.com, Rabu (15/1). kebijakan tersebut berdasarkan surat edaran dari Kementerian Agama (Kemenag) RI Nomor B-7030/KW.13.6.1/PW.01/12/2019. Surat tersebut ditindaklanjuti Kantor Kemenag Jawa Timur kemudian ditetapkan berlaku di 17 kabupaten/kota di Jawa Timur termasuk Kota Mojokerto sebagai percontohan awal atau pilot project. Kebijakan tersebut demi kesehatan lahir dan batin dari pasangan calon pengantin.
Di Kota Mojokerto, sesuai arahan Kemenag Jawa Timur, kebijakan ini sementara diberlakukan di satu kecamatan atau Kantor Urusan Agama (KUA) Prajuritkulon yang tediri dari Kelurahan Prajuritkulon, Kranggan, Pulorejo, Surodinawan, Kauman, Bluto, Miji, dan Mentikan.
Kantor Kemenag setempat bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto sebagai instansi yang berwenang melakukan tes narkoba. Tes tersebut gratis karena dibiayai negara.
Baca Juga: BNN Sebut GHB yang Dipakai Reynhard Sinaga Sebagai Narkotika Jenis Baru
"Mulai dilaksanakan Senin (13 Januari 2020) dan sudah ada dua pasangan (yang tes narkoba). BNNK Mojokerto sudah welcome (menyambut baik), siap melayani," kata Kepala BNNK Mojokerto AKBP Suharsih di kantornya, kemarin.
Calon pasangan pengantin diwajibkan melampirkan surat keterangan bebas narkoba sebagai syarat mengajukan pernikahan sejak bulan Januari 2020. Tak hanya itu, calon pasangan pengantin harus melewati beberapa tahapan saat ingin mendapatkan surat bebas narkoba tersebut.
"Kedua pasangan calon pengantin ke kantor BNNK dulu, bawa foto kopi KTP, terus isi form. Dicek tekanan darahnya, habis itu diberi resep untuk beli alat tes urine sendiri di apotek yang menyediakan alatnya," ucapnya.
Setelah itu dilakukan tes urine di bantu petugas Kantor BNNK Mojokerto. Bagi yang positif maupun negatif narkoba, BNNK tetap memberikan surat keterangan sesuai dengan hasil tes urine. Surat tersebut akan diserahkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) tempat mereka mengajukan pernikahan.
Bagi yang positif narkoba tetap bisa melanjutkan penikahan namun wajib menjalani rehabilitasi setelah pernikahan nanti.
Baca Juga: Kata BNN Tentang Obat GHB yang Digunakan Reynhard Sinaga, Ada di Indonesia?
"Tidak membatalkan proses pernikahan, tetap dinikahkan. Tidak mempengaruhi hari pernikahan. Cuma, setelah itu akan kami assessment (diteliti dan dinilai), apa akan rawat jalan atau inap," ucap Suharsih.
Berita Terkait
-
Rio Reifan Kena Kasus Narkoba Sampai 5 Kali, Ini Daftar Narkoba yang Bisa Bikin Pengguna Susah Lepas!
-
Sopir Truk Ugal-ugalan Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Tak Punya SIM, Ini Hasil Tes Urinenya
-
Detik-Detik Penangkapan Saipul Jamil, Lagi Asyik Naik Toyota Rush, Kok Pakai Jalur TransJakarta?
-
Beredar Video Habib Zaidan Yahya Disebut Sudah Tak Tidur Dua Hari, Netizen Langsung Colek BNN
-
Polisi Tes Urine RAS Pengemudi Ferrari yang Tabrak 5 Kendaraan di Bundaran Senayan
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Khofifah Siapkan Tim Khusus untuk Kawal Suara di TPS
-
Jelang Coblosan, Tri Rismaharini Dapat Pesan dari Ponpes Sunan Derajat
-
Heboh! Viral Detik-detik Penculikan Anak di Blitar: Korban Dibujuk Beli Jajan
-
KPU Jatim: EVP Ruang untuk Bertukar Pengalaman Mengenai Pemilu
-
Tidak Netral, Kades di Situbondo Divonis 3 Bulan Penjara dengan Percobaan