SuaraJatim.id - Kesemrawutan penetapan surat penugasan (SP) oleh Bupati Jember kepada ribuan guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (GTT) di segenap SD SMP di Jember merugikan guru. Sebagian tidak mendapatkan SP itu hingga tidak bisa mendapatkan jatah honor.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember Supryono mengatakan pihaknya mencatat, bahwa tahun 2018 Jember telah memiliki sekitar 6 ribu GTT-PTT. Namun Bupati Faida yang saat itu mengambil alih penetapan SP hanya membagikannya pada 4 ribu GTT-PTT.
"Daerah tidak angkat guru (GTT), yang angkat kepala sekolah, diambil alih oleh bupati," kata Supryono saat dihubungi, Sabtu (18/1/2020).
Dia menjelaskan, tahun 2019 diperkirakan jumlah GTT-PTT yang mendapatkan SP dari bupati semakin sedikit. Mereka yang tidak mendapatkan SP hanya bisa berharap pada sumbangan kepala sekolah, mengajar tanpa gaji atau berhenti di dunia pendidikan.
Baca Juga: Guru Perkosa Siswi dari Kelas 4 SD, Tiap Istirahat Dilarang Keluar Ruangan
Salah satunya, Ferdian Wibawa Sakti, guru SDN 3 Curah Takir yang sudah 15 tahun menjadi GTT Kabupaten Jember. Setahun terakhir, dia mengajar tanpa digaji di sekolah pelosok itu karena tidak mendapatkan SP dari Bupati Faida.
Padahal pria yang tinggal di Kecamatan Jenggawah ini harus menempuh perjalanan 42 kilometer pulang dan pergi setiap hari. Sebagian jalan yang dilaluinya tidak bisa dilewati mobil, bahkan sulit dilalui sepeda motor karena menanjak dan berbatu.
"15 tahun jadi GTT saya belum pernah dapat SP, bentuknya saja tidak pernah (lihat)," kata Ferdian, dalam rapat angket Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember, Rabu (16/1/2020).
Dia mencari nafkah untuk keluarganya dengan berjualan nasi pecel sore hari. Disambung malamnya bekerja menjaga ladang semangka yang siap panen agar aman dari pencuri.
Sebagian bangunan kelas SDN 3 Curah Takir tempat dia mengajar roboh sejak tahun 2015, dan baru dibangun tahun ini. Sebelum SP diambil alih oleh bupati, dia mendapatkan SP dari kepala sekolah dengan honor Rp 250 ribu per bulan.
Baca Juga: Dikatai Lonte sama Guru Agama, Siswi SMK Anambas Stress Berhenti Sekolah
"Kalau saya berhenti mengajar, bagaimana anak-anak di sana," kata Ferdian lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Akhirnya Tertangkap, Ini Tampang Perampok yang Bikin Resah Minimarket di Jombang
-
Risma Dapat Curhatan Masih Sulitnya Dapatkan Izin Bangun Gereja
-
Siap Mengawal, Luluk Puji Kebijakan Penghapusan Utang UMKM
-
Viral Bagi-Bagi Amplop di Probolinggo Bikin Heboh, Bawaslu Turun Tangan
-
Alasan Golkar Usulkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional