SuaraJatim.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember menyatakan ikan tongkol segar yang ditangkap nelayan Pantai Puger, Kecamatan Puger, di Jawa Timue, aman dikonsumsi. Kesimpulan itu berdasarkan hasil uji laboratorium sampel ikan segar Pelabuhan Puger oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Kepala Dinas Kesehatan Jember Dyah Kusworini mengatakan tongkol matang yang menyebabkan keracunan saat tahun baru 2020 memang berbahaya. Namun tongkol segar di Pantai Puger aman sehingga dia berharap masyarakat tidak khawatir mengonsumsinya.
"Ya (imbauan masyarakat mengonsumsi ikan)," kata Dyah saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan, Kamis (23/1/2020).
Hasil pengujian laboratorium pada ikan matang yang menyebabkan keracunan terdapat kandungan histamin sebanyak 190,65 ppm. Sementara tongkol segar yang diuji menghasilkan angka histamin 16,67 ppm.
Histamin yang dikandung ikan laut menjadi berbahaya bila jumlahnya di atas batas aman konsumsi, yakni 100 ppm. Hasil uji itu juga menunjukkan keracunan masal ikan bakar saat tahun baru itu disebabkan kesalahan penanganan ikan.
“Belinya rata-rata siang, kemudian dibawa jalan-jalan, sampai rumah sore hari. Sementara mereka membawanya tidak dikemas dalam kemasan yang tepat, hanya dalam tas kresek. Kemudian diolah pada malam hari, untuk bakar-bakar malam tahun baru,” kata Dyah dalam rilis Humas Pemkab Jember yang diterima Suara.
Dia menjelaskan batas waktu ikan di ruang bebas adalah 3 jam, untuk kemudian dibersihkan dan disimpan di ruang dingin. Atau, ikan langsung diolah sesampainya di rumah setelah berbelanja.
Ikan yang menyebabkan keracunan masal tahun baru memang disimpan dalam freezer, namun setelah berada di ruang terbuka lebih dari 3 jam. Setelah 3 jam, kandungan histamin ikan itu meningkat.
"Jadi, bukan akibat formalin atau pengawet seperti yang disangkakan sebelumnya,” kata dia.
Baca Juga: Diduga Keracunan Asap Genset, 4 Warga Pulo Gadung Tewas
Dinkes Jember mencatat keracunan masal pada bakar-bakaran ikan tahun baru 2020 terjadi di 27 kecamatan. Sebanyak 42 puskesmas melaporkan menerima pasien terkait kasus tersebut.
Berdasarkan laporan ada 410 kasus per Kamis (9/1/2020). Paling banyak terjadi di Kecamatan Ajung dengan jumlah 36 kasus, kemudian Puskesmas Banjarsengon dengan 30 kasus.
Kontributor : Ahmad Su'udi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Gubernur Jatim Larang Keras Warga Pesta Kembang Api Sambut Tahun Baru 2026, Ini Alasannya
-
Geger Penemuan Mayat Membusuk di Sungai Brantas Kediri, Diduga Hanyut Saat Memancing
-
Polres Sampang Gagalkan Jutaan Rokok Ilegal, Dalang Distribusi ke Luar Madura Masih Misterius!
-
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Kolom Abu 900 Meter Membumbung di Puncak
-
Warga Segel Kantor Desa Kalirejo Pasuruan, Kades Diduga Tilep Dana