SuaraJatim.id - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru saja pulang dari Hongkong dan mengalami suhu badan tinggi masih menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo.
Meski kondisinya sudah membaik, pasien berusia 21 tahun itu harus berada di ruang isolasi demi menjaga kondisi tubuhnya.
"Alhamdulillah tadi pagi sudah membaik, sudah tak panas lagi, batuk berkurang. Dan ini kita lakukan foto toraks normal, tak ada pneumonia. Artinya tidak usah dirujuk ke RSUD dr Soetomo," ujar Direktur Utama RSUD Sidoarjo Atok Irawan pada Selasa (28/1/2020).
Pasien tersebut, kata Atok, belum didampingi oleh keluarganya. Lantaran, keluarganya berada jauh di luar Pulau Jawa. Karena itu, pasien tersebut belum diperkenankan pulang ke Lombok menemui keluarganya.
Baca Juga: Virus Corona Makan Korban, Menhub Belum Larang Maskapai RI Terbang ke China
"Ini kasihan pasiennya, enggak ada yang mendampingi keluarganya di sini, karena jauh di Lombok sana. Dia kemarin bilang kalau pingin ketemu orang tuanya kangen," kata dia.
Menurut Atok, di daerah endemis yang saat ini ada gejala panas dan batuk harus diwaspadai adanya Virus Corona. Untuk itu, pasien TKI dari Hongkong yang tengah dirawat di RSUD Sidoarjo harus menjalani perawatan hingga sembuh total.
"Meski foto toraksnya normal mungkin hari ini besok kalo infeksinya menjalar bisa berubah. Tapi kita waspada di ruang isolasi. Kalau sudah negatif ya langsung kita bisa rawat di ruang lain, enggak harus isolasi khusus," jelasnya.
Di RSUD Sidoarjo sendiri, kata Atok telah memiliki ruang isolasi sejak 2014 lalu. Ruang isolasi itu sebelumnya digunakan untuk pasien-pasien yang terkena virus flu babi dan semacamnya.
"Kita sudah memenuhi standar isolasi mulai 2014 kita sudah buat sarana prasarana sudah siap. Pengobatan untuk viruscorona belum ditentukan oleh WHO, kalau dulu kan tamiflu, kalau ada virus baru ya belum ada harus ngambil sample antidotenya itu. Jadi infeksi antibiotik kita berikan supaya bakteri tidak masuk dan sakitnya hilang," ujarnya.
Baca Juga: Menkes Soal Virus Corona: Kami Siaga Penuh Tanpa Kepanikan
Atok Irawan mengatakan bahwa gejala seperti penyakit infulenza dan batuk progresif dan perubahannya cepat. Biasanya, hanya dengan istirahat dan makan yang cukup dua penyakit tersebut bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, berbeda dengan gejala virus corona yang penyebarannya sangat cepat menginfeksi paru-paru sehingga terkena pneumonia. Kendati demikian, ada juga orang yang bisa terkena infeksi pneumonia apabila sakitnya sudah parah.
"Orang sekarang kemana-mana bawa obat flu diare, pas kebetulan waktu di scan turun panasnya. Padahal itu kan masih efek masking, tapi penyebab primer utamanya belum teratasi jadi bisa saja lolos," ucapnya.
Untuk itu, Atok menyampaikan kepada masyarakat dimanapun harus bisa diedukasi dan memahami tentang penyakit atau virus yang menyebar ini. Ia mengatakan untuk tidak panik dan selalu menjaga kondisi kesehatan di cuaca atau musim penghujan yang rawan dengan flu dan batuk.
"Jadi masyarakat jangan terus kemudian panik, harus menjaga tubuh di cuaca seperti ini. Kemudian menjaga etika saat batuk dan bersin. Kalau bisa pakai masker," kata Atok.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
-
Menlu: 100 WNI di Wuhan Dalam Kondisi Sehat
-
Virus Corona Makan Korban, Menhub Belum Larang Maskapai RI Terbang ke China
-
Menkes Soal Virus Corona: Kami Siaga Penuh Tanpa Kepanikan
-
Mahasiwa Aceh Minta Dievakuasi dari Wuhan karena Corona: Kami Tak Aman Lagi
-
Diisolasi karena Corona, Begini Cerita Mahasiswa Indonesia di Kota Wuhan
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
Pilihan
-
3 HP Kamera Terbaik se-Dunia: Harga di Bawah Rp10 Juta, Performa Lebihi Spek Dewa
-
Terbukti! Viral Video Dedi Mulyadi Peringatkan Tambang Batu 3 Tahun Lalu, Kini Longsor Telan Korban
-
Pendidikan Wamenaker Immanuel Ebenezer, Pernyataannya Sering Tuai Kontroversi: Terbaru, Pecat HRD!
-
9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
-
7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
Terkini
-
Banyak Beri Kontribusi, BRI Raih Penghargaan Sustainable Impact in Women-Led Urban Agriculture
-
Ribuan Anak di Jatim Menikah Dini, yang Tak Tercatat Lebih Banyak?
-
Jaringan Uang Palsu di Ngawi Dibongkar, Kepala Desa Terlibat
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!
-
Strategi BRI Himpun Dana Murah Demi Stabilitas Pembiayaan Jangka Panjang