SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah mengunjungi dua desa di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso yang dilanda banjir bandang. Dia memperkirakan masa tanggap darurat akan ditutup lebih cepat dari tanggal 11 Februari 2020.
Dia mengatakan perkiraan itu bersumber dari tingginya semangat warga, aparat dan relawan yang bergotong royong membersihkan lumpur. Pembersihan sisa banjir dilakukan di 135 rumah di Desa Kalisat dan 80 rumah di Desa Sempol.
"Tapi kita senang, yang punya rumah semangat untuk membersihkan rumah. Kemudian tim dari aparatur dan tim relawan yang sama-sama turun. Saya rasa kita bisa melakukan percepatan itu," kata Khofifah, Kamis (30/1/2020).
Dia mengatakan pihaknya akan melihat lagi setelah masa tanggap darurat usai, dibutuhkan perpanjangan atau tidak. Lantaran data kerusakan di lapangan terus diperbarui, sehingga ada kemungkinan ditemukan kerusakan lebih parah.
Baca Juga: Pasca Banjir Bandang di Ijen, Jalan Bondowoso ke Puncak Tetap Dibuka
Penentuan kerusakan berat dan ringan rumah korban banjir, mengikuti indeks-indeks penilaian kerusakan bangunan. Sebagian rumah yang mengalami rusak berat berada di ujung utara Dusun Kampung Baru, Desa Kalisat.
"Jadi memang harus satu paket, selesai tanggap darurat, rekonstruksi, selesai itu recovery. Setelah itu recovery psycho social-nya," katanya.
Selain itu, Khofifah juga menyatakan bakal melaksanakan program penaburan bibit dari udara di pegunungan sekitar Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso. Rencana itu bagian upaya mengurangi potensi banjir bandang kembali menerjang dataran di ketinggian 1.600 meter di atas laut (MDPL) itu.
Dia mengatakan ada titik-titik lahan terbakar, terutama area Gunung Raung yang dekat dengan Kecamatan Ijen.
"Saya bersama Pak Kepala BPBD (Jatim) sudah menyiapkan format, kita ingin menyebar biji dari udara," katanya.
Baca Juga: Banjir Bandang Bondowoso Surut, Lumpur Tebal Selimuti Rumah Warga
Untuk itu, dia akan menyiapkan bibit berupa biji-bijian yang diperkirakan bisa bertunas dan tumbuh di pegunungan. Penyemaian dari udara dilakukan bertepatan musim hujan kali ini, untuk mendukung daya hidup biji-bijian tersebut.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tornado Dahsyat Landa AS: 7 Tewas, 55 Juta Terancam! Banjir Bandang Mengintai
-
Minta Waktu Susun Eksepsi Tapi Ditolak Hakim, Tim Hasto: Kami Bukan Bandung Bondowoso
-
Banjir Bandang Melanda Sukabumi, 91 Ribu Jiwa Terdampak
-
Bekasi Banjir Bandang, KAI Lakukan Rekayasa Operasional KRL
-
Puncak Bogor Porak-Poranda, 7 Jembatan Hancur Diterjang Banjir Bandang
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Gelombang Kekesalan Jakmania Memuncak: Carlos Pena di Ujung Tanduk Pemecatan
-
Hasil Seri Kontra Arema FC Bikin Bangga Persebaya, Ini Penyebabnya
-
Pratama Arhan Mulai 'Terbuang' dari Timnas Indonesia, Mertua Acuh: Terserah
-
Heboh Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Jepang-Eropa Harga di Bawah Rp100 Juta
Terkini
-
2 Korban Longsor Ponpes Gontor Kampus Magelang Merupakan Santri Asal Surabaya
-
Link DANA Kaget Hari Ini, Sambut Awal Pekan dengan Ceria
-
Bek Persebaya Targetkan Clean Sheet Lawan Arema FC
-
Kumpulan Saldo DANA Kaget Terbaru 27 April 2025, Lumayan untuk Jajan Promo JSM Alfamart
-
Heboh Ancaman Bom di Polres Pacitan, Begini Kronologinya