SuaraJatim.id - Asap mengepul di beberapa titik di antara genting rumah-rumah warga Dusun Kampung Baru, Desa Kalisat, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso. Di sumber-sumber asap itu penduduk berkumpul dalam grup-grup kecil, duduk melingkari api unggun masing-masing.
Pemandangan seperti itu bisa ditemui setiap malam di pemukiman dengan tanah berbukit di ketinggian di atas 1.000 meter di atas laut (MDPL) itu. Namun kali ini tak hanya begadang menjaga kampung dari aksi pencurian, mereka mewaspadai banjir bandang susulan dari Bukit Suket.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Februari dan Maret menjadi puncak musim hujan tahun ini. Selain itu, awan di atas kecamatan yang memiliki jalan akses menuju puncak Gunung Ijen itu, kerap nampak mendung bergelayut.
"Pasti ada potensi (banjir susulan) karena memasuki musim hujan. Jawa Timur diperkirakan curah hujan tinggi, tapi tidak sampai ekstrim," kata Prakirawan Stasiun BMKG Banyuwangi Ibnu Haryo, Jumat (31/1/2020).
Baca Juga: Pasca Banjir Bandang di Ijen, Jalan Bondowoso ke Puncak Tetap Dibuka
Dia mengatakan intensitas hujan di Jawa Timur umumnya terdampak badai tropis di utara Australia yang bibitnya diperkirakan muncul pada Rabu (5/2/2020). Selama Februari, Bondowoso diperkirakan menerima curah hujan 300 sampai 400 milimeter yang tidak tergolong ekstrim.
Warga Dusun Kampung Baru Hari Purwanto (30), yang menyalakan api unggun di depan rumahnya bersama beberapa tetangga, mengatakan orang-orang saat ini menjadi lebih waspada. Beruntung rumahnya yang berada di selatan musala tidak terdampak banjir, tak seperti yang berada di timur musala.
Jalan gang kampung, kamar mandi umum dan rumah warga di depan musala terendam lumpur yang juga merusak perabot. Hari mengatakan Musala Nurul Hikam itu menjadi salah satu tempat mengungsi seorang warga dari total 300 pengungsi.
"Banjirnya tidak menjebol dinding, tapi ada yang masuk-masuk. Air tinggi, barang jadi rusak semua," kata Hari, malam setelah kejadian banjir bandang, Rabu (29/1/2020).
Pemkab Bondowoso mencatat banjir di Desa Sempol dan Kalisat menyebabkan empat orang luka ringan. Selain itu, 214 rumah, 6 musala, 22 titik fasilitas MCK, 1 sekolah rusak sedang, 3 titik jembatan, 8 km plengsengan rusak, 14 km sarana air bersih, 16 km jalan dan 7 km gang rusak.
Baca Juga: Banjir Bandang Bondowoso Surut, Lumpur Tebal Selimuti Rumah Warga
Banjir bandang yang terjadi pada Rabu lalu, juga berdampak pada 40 kandang yang rusak atau hanyut dan 10 hektare lahan pertanian, serta sejumlah kendaraan bermotor. Hewan ternak yang terdampak sebanyak 864 ekor, terdiri dari 800 ekor kambing, 53 ekor sapi dan 11 ekor kuda, meski belum ada laporan hilang.
Salah satu anggota tim KRPH Belawan Perhutani yang meninjau Bukit Suket di kaki Gunung Raung, Suyono mengatakan, mulanya tanah itu ditumbuhi ilalang. Kini bukit yang termasuk dalam wilayah Perhutani itu hanya berupa tanah basah tanpa tanaman, setelah terbakar Oktober 2019 dan diguyur hujan dengan intensitas 50 milimeter pada Rabu (29/1/2020).
Dia memperkirakan air bervolume tinggi tak mampu diserap atau ditahan bukit hingga langsung mengalir ke pertemuan dua ceruk yang mengarah ke desa. Air yang membawa material gunung terbakar itu turun melewati lahan perkebunan dan menerjang pemukiman.
"Di sana memang rawan kebakaran, memang kaki Gunung Raung. Untuk memadamkan api kesulitan, memang medannya sulit. Untuk pembalakan liar tidak ada," kata dia, Kamis (30/1/2020).
Pemkab Bondowoso mencatat Kecamatan Ijen pernah dilanda banjir pada tahun 2012, 2015, 2019 dan 2020. Meski sudah dibangun sungai buatan untuk menanggulangi banjir yang selesai tahun 2017, tapi tetap tak berdaya menangani banjir bandang yang disertai kayu-kayu hutan bekas kebakaran.
Badan Pusat Statistik tahun 2018 melaporkan, kecamatan itu memiliki enam desa dengan ketinggian rata-rata di atas 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan jumlah penduduk 11.252 orang, yang sebagian tinggal di rumah-rumah fasilitas pekerja perkebunan PTPN XII.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Kunjungi Korban Banjir Ijen, Khofifah Sebut Pemulihan Berakhir Lebih Cepat
-
Pasca Banjir Bandang di Ijen, Jalan Bondowoso ke Puncak Tetap Dibuka
-
Banjir Bandang Bondowoso Surut, Lumpur Tebal Selimuti Rumah Warga
-
Banjir Bandang di Ijen, Warga Mulai Bersihkan Lumpur
-
Viral Video Banjir Bandang Bondowoso, Lumpur dan Kayu Terjang Permukiman
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Klaim Link DANA Kaget Hari Ini
-
Bagi-bagi 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim! Berpeluang dapat Rp149 Ribu
-
Jadi Sumber Ekonomi, Sampah Bisa Dilacak dan Menghasilkan Uang
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak