Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Sabtu, 01 Februari 2020 | 19:33 WIB
Mahasiswa asal Lamongan saat diperiksa tim medis sepulangnya dari China. (Suaraindonesia.co.id).

SuaraJatim.id - Seorang mahasiswi bernama Nurul Hikmawati (19), asal Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan pulang kampung dari Cina.

Kepulangan putra daerah tersebut tidak berjalan mulus begitu saja, melainkan harus melalui proses pemeriksaan kesehatan secara ketat. Gadis muda ini tercatat sebagai mahasiswa D3 di Jiangsu Shipping College, Kota Nantong China jurusan multimedia.

Alumnus SMK NU Simo Karanggeneng ini baru menetap di Nantong China selama 6 bulan terakhir ini dan sempat tidak diperbolehkan keluar dari asrama mahasiswa.

"Akibat merebaknya wabah virus corona yang melanda Wuhan China akhirnya Bulan Desember 2019 lalu. Dibatasi mas gak boleh keluar asrama," kata Nurul ketika ditemui di kediamannya, Sabtu (1/2/2020).

Baca Juga: Ditolak Warga, Panglima Beberkan Alasan Karantina WNI dari China di Natuna

Gadis yang menjadi kebanggaan keluarga tersebut kuliah karena memperoleh program beasiswa untuk melanjutkan studinya D3 di Universitas Jiangsu Shipping College, China.

"Alhamdulillah dapat beasiswa D3 di China dan saya sendiri baru satu semester menempuh pendidikan," katanya.

Nurul bersama enam mahasiswa Indonesia ini memutuskan pulang kampung, karena takut terjangkit virus yang menyerang organ pernapasan tersebut.

Di samping itu, pihak keluarga yang khawatir juga menginginkannya untuk pulang. Hingga pada tanggal (28/1) Januari 2020, Nurul bersama enam mahasiswa dari Indonesia memutuskan untuk pulang.

"Ada enam teman mahasiswa dari Surabaya dan Kalimantan pulang bareng dengan saya," katanya.

Baca Juga: Komisi I DPR Minta Warga Natuna Tak Khawatir Kedatangan WNI Dari Wuhan

Untuk bisa pulang ke kampung halaman, perjalanan Nurul keluar dari negeri tirai bambu itu tidaklah mudah. Gadis itu harus menjalani serangkaian pemeriksaan yang cukup ketat.  

Pemeriksaan kesehatan itu dilakukan sejak Nurul mulai masuk bandara di China hingga akhirnya bisa sampai di bandara Juanda Sidoarjo.

Tindakan pemeriksaan medis itu untuk memastikan Nurul tidak tercemar virus yang telah mewabah di China dan negara lainnya.

"Di cek semua mulai kesehatan alat pendeteksi suhu tubuh semua mas. Tujuannya untuk memastikan tidak tercemar virus corona," katanya.

Meski sudah sampai di rumahnya, Nurul tetap harus menjalani pemeriksaan selama dua Minggu berturut-turut oleh tim kesehatan dari Lamongan. Meski dinyatakan sehat, Nurul sedikit mengalami flu dan kelelahan setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh.

"Kesehatannya masih kami awasi selama dua minggu, Alhamdulillah kondisi (Nurul) kesehatan baik, berat badan juga mengalami kenaikan," kata dokter Puskesmas Solokuro Andre Sanda Sayang.

Load More