Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 03 Februari 2020 | 18:27 WIB
Jenazah Gus Sholah. (Suara.com/Arry)

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tak kuat menahan air matanya saat menyaksikan pemakaman tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Salahuddin Wahid atau yang dikenal dengan Gus Sholah di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng Jombang pada Senin (3/2/2020).

Ketika memberikan sambutan, Ketua Umum PP Muslimat NU itu menangis sesenggukan karena merasa kehilangan sosok kiai kharismatik. Dalam sambutannya, Khofifah menceritakan bagaimana sosok Gus Sholah.

"Kami tentu sangat kehilangan orang atau ulama yang berkompeten dan cerdas dalam mempersatukan bangsa ini," ucap Khofifah sembari menahan tangis.

Satu hal yang tak bisa dilupakan dari sosok Gus Sholah, kata Khofifah, yakni semangatnya yang tinggi dalam membangun sistem pendidikan. Sosoknya patut diteladani sebagai seseorang yang peduli terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Juga: Awan Mendung dan Rintik Hujan Iringi Prosesi Pemakaman Gus Sholah

"Beliau juga punya cita-cita yang tinggi untuk mengembangkan Bank Syariah di Pesantren Tebuireng. Beliau terus mengatakan dan mendorong persatuan dan kesatuan," katanya.

Khofifah pun sempat berhenti berbicara sejenak karena tangisannya. Ia kemudian melanjutkan cerita mengenai Gus Sholah, jika wafatnya merupakan bentuk panggilan dari tuhan yang mencintainya.

"Semoga panggilan ini benar-benar untuk bertemu Allah SWT. Saya sangat kenal Gus Sholah bagaimana perjuangannya untuk mempersatukan bangsa ini mengikuti perjuangan keluarganya," katanya.

Kontributor : Arry Saputra

Baca Juga: Kisah Bijak Gus Sholah saat Terima Uang dari Politikus di Ponpes Tebuireng

Load More