SuaraJatim.id - Pemkot Mojokerto bersama Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah indekos. Dari tiga indekos, ditemukan anak di bawah umur yang putus sekolah dan harus bekerja sebagai Pemandu Lagu (PL) hingga penghuni yang positif narkoba.
Petugas juga mengamankan sedikitnya tiga pasangan bukan suami-istri di kos.
Tidak hanya itu, petugas juga menemukan alat kontrasepsi berupa kondom habis pakai di sebuah kamar kos yang dihuni oleh seorang laki-laki yang pada saat disidak tengah bersama seorang perempuan.
"Ini sangat miris. Bagaimana seorang anak yang seharusnya mengenyam pendidikan SMP tapi harus bekerja seperti ini. Nanti saya mau bertemu dengan orangtuanya secara langsung, bagaimana kondisi keluarganya. Rasanya, saya pingin nangis," ungkap Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari usai sidak tempat kos di Jalan Empu Nala, Jumat (14/2/2020) seperti dikutip dari Beritajatim.com -- Jaringan Suara.com.
Menurutnya, peringatan Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari, diharapkan tidak dirayakan oleh warga Kota Mojokerto karena dianggap bertentangan dengan nilai-nilai norma kehidupan. Sidak dilakukan tidak lain untuk mencegah terjadinya perbuatan asusila atau diluar norma bagi kalangan remaja dan dewasa saat perayaan hari kasih sayang.
"Budaya Valentine itu, bukan budaya bangsa kita. Ini sudah salah kaprah, salah mengartikan. Khusunya anak-anak khususnya remaja bahkan dewasa pun, memperingati Hari Valentine dengan hal-hal diluar norma. Maka dari itu kami menggelar razia ini, barang kali menemukan anak-anak yang melakukan kegiatan diluar kaidah," ujarnya.
Sebelumnya, melalui surat edaran Wali Kota Mojokerto mengimbau kepada seluruh sekolah-sekolah agar anak didiknya tidak merayakan Hari Valentine. Sehingga kegiatan yang mengarah pada hal-hal negatif bisa dicegah sejak dini. Sementara untuk penertiban tempat kos bagian dari tugas Satpol PP terkait izin apakah sudah sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) yang ada.
"Termasuk di sini, seharusnya tempat kos menyiapkan ruang tamu sehingga saat ada tamu yang akan berkunjung ke penghuni kos tidak langsung masuk ke dalam kamar. Seperti tadi yang ada di salah satu kamar, yang tamunya diterima di dalam kamar. Ini menjadi evaluasi kita untuk memanggil pemilik atau pengelolanya," ungkap Ika Puspitasari.
Baca Juga: Rayakan Valentine, 19 Pasangan Tak Resmi Diciduk Satpol PP Kota Surabaya
Berita Terkait
-
5 Drama Korea Bertema Kehidupan Anak Kos yang Bikin Kamu Nostalgia
-
Bupati Mojokerto Ajak Karang Taruna dan Sentra Komunikasi Sosialisasi Ketentuan Cukai Ilegal
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Cerita Sedih Anak Kos di Pasar Minggu, Lagi Kondisi Sakit, Motornya Digondol Maling!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
21 Rumah Warga Situbundo Terendam Banjir, Diterjang Luapan Sungai Cora Menjangan
-
Rangkaian Livin' Fest Music di Surabaya Berakhir, Rayakan Harmoni Indonesia Nuansa Jawa Timur
-
Banjir Lahar Gunung Semeru Rusak Puluhan Rumah di Lumajang, Warga Diminta Mengungsi
-
130 Tahun BRI, Raden Bei Aria Wirjaatmadja Perintis UMKM dan Holding Ultra Mikro
-
Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Katalis Talenta AI SMA/SMK dari ITS Surabaya