SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim pihaknya telah menemui massa yang menggelar aksi di depan kantornya di Jalan Pahlawan, beberapa waktu lalu.
Massa tersebut diketahui mendesak agar izin pertambangan emas PT Bumi Suksesindo dan PT Damai Suksesindo yang dilakukan di Gunung Tumpang Pitu Banyuwangi dicabut Gubernur Jatim.
"Sudah tiga kali, ditemui teman-teman OPD dan kepala Satpol PP yang ikut mendampingi," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi pada Selasa (25/2/2020).
Selama tiga kali pertemuan itu, kata Khofifah, massa datang membawa tujuan yang berbeda-beda. Untuk itu, ia meminta kepada para massa untuk mengajukan aturan yang dilanggar sesuai dengan pasal-pasal yang ada.
Baca Juga: Tak Kunjung Ditemui Gubernur Jatim, Warga Tumpang Pitu Gelar Salat Hajat
"Silakan bawa undang-undang itu, misalnya bupati bisa mencabut gubernur bisa mencabut jika aturan A, B, C (yang dilanggar). Kan bagus, jika mereka juga menunjukkan buktinya di item mana dari undang-undang itu yang dilanggar," jelas Khofifah.
Apabila tak ada undang-undang yang bisa ditunjukkan maka yang bisa mencabut izin proyek tersebut adalah instansi yang lebih tinggi di atas provinsi.
"Jadi dari atasnya provinsi, kira-kira begitu. Saya rasa, kalau kita berbasis regulasi terang sih sebenarnya. Jadi apabila ada item yang menjadikan provinsi punya kewenangan mencabut dari item-item yang ada, maka sebetulnya ada kewenangan mencabut di atas provinsi."
Selama tiga kali pertemuan itu, Khofifahmenyebut ada massa yang bertujuan mendapatkan CSR yang lebih, dalam artian mereka ingin adanya rumah sakit dan tambahan jalan. Ia pun mendukung hal itu.
"Menurut saya, saya mendukung dan setuju sekali, wong saya lho sudah ke Pancer beberapa bulan kemarin. Kalau misalnya ini jalannya harus di aspal lagi, ini butuh layanan kesehatan berupa rumah sakit misalnya rumah sakit itu berapa tempat tidur, itu setuju sekali saya," ungkapnya.
Baca Juga: Khofifah Nonton Bola, Warga Tumpang Pitu Gagal Desakan Cabut Izin Tambang
Namun, massa yang datang ke kantornya kali ini kata dia, berbeda tujuannya. Sehingga ia meminta kepada para massa untuk menunjukkan pasal dan ayat-ayat yang dilanggar. Sehingga apa yang menjadi tujuan mereka bisa terang dan jelas.
Berita Terkait
-
Tidak Hanya Ormas, Puluhan Koperasi Antre Mau Kelola Tambang
-
Koar-koar Mantan Aktivis, Bahlil soal Kampus Batal Kelola Izin Tambang: Kampus Harus Jaga Independensinya
-
Khofifah Hafal Detail Harga Bawang Merah, Prabowo: Pemimpin Luar Biasa
-
KPU Tetapkan Khofifah-Emil Menang Pilkada Jatim 2024
-
Capaian Tingkat Parmas Dalam Pemilihan Gubernur dan Wagub Provinsi Jatim Tinggi, Jumlah Suara Sah Tembus 20 Juta
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran
-
Mensos Gus Ipul Pastikan Pemulihan Pasca Bencana Longsor di Jalur Pacet-Cangar
-
Dari Desa untuk Warga, THR dan Jaminan Sosial Wujud Kepedulian Desa Wunut