SuaraJatim.id - Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya sempat dikepung oleh ormas yang meminta warga atau massa aksi yang menolak izin tambang Tumpang Pitu, Banyuwangi untuk tidak melakukan aksi. Massa bahkan juga sempat mengancam akan melakukan pengadangan.
Pasca kejadian tersebut kantor LBH Surabaya terlihat dalam kondisi seperti biasanya. Pantauan di lokasi, jalanan juga tidak ada polisi maupun massa yang sama seperti sebelumnya.
Pengacara Publik LBH Surabaya Sahura mengatakan sejak pagi hingga saat ini tidak ada massa ormas yang datang kembali. Kondisi kantor juga sama seperti biasanya.
Menurutnya juga tidak ada orang atau Warga Surabaya yang terganggu selama ini dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh warga Banyuwangi tersebut.
Baca Juga: Beringas! Ormas Kepung Kantor LBH Surabaya, Larang Aksi Tolak Tambang
"Kalau hari ini dia nggak datang dan menurut saya nggak perlu lah bikin suasana ribut. Ini adalah hak setiap orang dan saya pikir tidak ada orang Surabaya yang terganggu. Semua orang bisa bersuara dah menyalurkan," kata dia ditemui di Kantor LBH Surabaya, Jalan Kidal, Jumat (28/2/2020).
Dari informasi yang didapat, massa akan melakukan aksi kembali di depan Kantor Gubernur Jatim atau di depan Gedung Negara Grahadi. Terkait izin aksi, izin ini merupakan izin terakhir yang diberikan untuk massa aksi dan rencananya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan menemui massa tersebut.
"Yang saya tahu hari ini emang terakhir izinnya, apakah akan ada pemberitahuan lanjutan atau aksi lagi saya kurang tahu. Tapi nanti infonya akan ditemui oleh Ibu Gubernur ya," ucapnya.
Sementara itu, di depan kantor LBH Surabaya sudah terdapat satu mobil pickup yang memuat peralatan-perlatan yang digunakan massa untuk melakukan aksi.
Sebelumnya, Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya di kawasan Jalan Kidal, Surabaya, Jawa Timur mendadak digeruduk sejumlah orang pada Kamis (27/2/2020) siang. Massa yang mengenakan pakaian safari warna hitam diduga berasal dari gabungan sejumlah ormas.
Baca Juga: Desak Cabut Izin Tambang Tumpang Pitu, Khofifah: Iki Opo To yang Dilanggar
Direktur LBH Surabaya Abdul Wahid Habibullah mengatakan saat itu, di dalam Kantor LBH sedang berkumpul para warga terdampak tambang emas dari Tumpang Pitu dan Salakan, Banyuwangi, dan massa solidaritas.
Berita Terkait
-
Percepat Emisi Nol Bersih, Holding BUMN Pertambang Gunakan Strategi Ini
-
Islam dan Pertambangan Berkelanjutan: Amanah dalam Mengelola Sumber Daya Alam
-
Perekam 'Papa Minta Saham' Maroef Sjamsoeddin Resmi jadi Bos MIND
-
Ubedilah Badrun Kritik Kebijakan Kampus Mengelola Tambang: Makin Ngaco dan Aneh
-
Bahlil Ancam Cabut Izin Tambang Tumpang Tindih Usai Revisi UU Minerba Disahkan
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja Ditahan, Gubernur Khofifah: Solusi Konkret
-
Penyelenggara Barati Cup International 2025 Buka Suara Perihal Kisruh Jadwal Pertandingan
-
Batik Tulis Lokal Go Internasional dengan Dukungan BRI
-
Makin Ramah Pengguna, BRImo Hadir dengan Bahasa Indonesia dan Inggris
-
Pendaftaran Tanah Elektronik: Khofifah Dorong Notaris & PPAT Jatim Lebih Efisien!