SuaraJatim.id - Seorang siswi kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Kediri, berinisial D (13), mengaku mengalami perundungan di sekolahnya. Akibatnya, siswi tersebut depresi dan sempat terbesit untuk bunuh diri.
"Korban itu (sempat) mengalami depresi yang cukup tinggi. Sampai makan nggak mau, bahkan sampai ada keinginan untuk mencoba bunuh diri juga, punya pikiran seperti itu," jelas Kuasa hukum D, Mochamad Mahbuba di Kediri pada Jumat (6/3/2020).
Mabuba mengungkapkan, kliennya mengaku perundungan itu dialami pada 24 Januari 2020 lalu. Peristiwa tersebut bermula, saat D tengah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, lalu D meminta izin pulang.
Sebelum pulang, lanjut Mahbuba, D sempat ditegur oleh salah satu gurunya. Si guru itu disebut Mahbuba tidak akan memberikan nilai ke D, jika yang bersangkutan kerap membolos, sehingga nilainya tidak akan dikeluarkan.
Baca Juga: Remaja 17 Tahun Bunuh Diri karena Di-bully, Pelakunya Datang ke Pemakaman
"Dia (D) nangis saat itu, dan orang tuanya mencoba datang menanyakan. "Kenapa anak saya nangis?" Dan ketika, dia tahu anaknya nangis akhirnya terjadi perdebatan dengan guru, dan saat itu selesai begitu saja," jelasnya.
"Tapi hari berikutnya waktu pengumpulan (pengurus) OSIS oleh kepala sekolah, sama ketua kelas, kepala sekolah menyampaikan bahwasanya 'jangan ikut-ikut kayak anak yang berinisial D' tersebut," imbuhnya.
Setelah itu, D mengalami perundungan oleh teman-temannya. Mahbuba menuturkan, pihak keluarga meminta pertanggungjawaban sekolah karena diduga menjadi penyebab perundungan terhadap D.
"Kalau kita merujuk undang-undang perlindungan anak, undang-undang tersebut kan jelas bahwasanya orang yang membiarkan bullying itu saja bisa dipidana bahkan ancaman hukumnya tiga tahun enam bulan," paparnya.
Menurut Mahbuba, kini kondisi D mulai membaik setelah mendapat pendampingan dari psikolog RSUD Gambiran Kota Kediri. Sebelumnya, D oleh psikolog didiagnosa depresi yang menyebabkan nilai pelajarannya di sekolah jeblok.
Baca Juga: Sekolah Salah Klaim soal Virus Corona, Satu Siswa Jadi Sasaran Bully
Terkait kasus ini, keluarga D melalui Mahbuba telah melayangkan somasi ke kepala sekolah. Somasi tersebut ditembuskan ke Dinas Pendidikan dan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang akrab disapa Mas Abu.
"Isi somasi yang jelas kita menjelaskan terkait kronologi, terus bukti-bukti hasil diagnosa dari psikolog dan (hasil) konsultasi dokter," tuturnya.
Pihaknya juga mendesak kepala sekolah dan salah satu guru yang menjadi penyebab D depresi meminta maaf secara terbuka di hadapan seluruh siswa. Lalu, ia meminta kepala sekolah sukarela mengundurkan diri.
"Namun apabila permasalahan tersebut tidak diindahkan, maka saya sebagai kuasa hukum (D) ditunjuk oleh keluarga untuk membawa permasalahan ini ke ranah hukum yang lebih tinggi," pungkas dia.
Kepala Sekolah di tempat D belajar, Marsudi Nugroho, membantah telah membully D di hadapan murid-muridnya. Ia mengaku tak pernah mengucapkan kalimat 'jangan ikut-ikut kayak anak yang berinisial D'.
"Nggak ada, itu nggak ada. (Saya hanya mengatakan) 'jangan sampai ada kejadian seperti hari Jumat, (yang mana D) sudah kita izinkan (pulang) tapi muncul (protes)'," tuturnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Remaja 17 Tahun Bunuh Diri karena Di-bully, Pelakunya Datang ke Pemakaman
-
Sekolah Salah Klaim soal Virus Corona, Satu Siswa Jadi Sasaran Bully
-
Setelah Operasi Amputasi, Siswa SMP di Malang Korban Bully Alami Trauma
-
Di-bully Miskin oleh Guru dan Teman, Bocah 14 Tahun Bunuh Diri
-
Bully Kembali Terjadi, Siswi SD Caci Maki dan Tampar Temannya di Kelas
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Klaim Link DANA Kaget Hari Ini
-
Bagi-bagi 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim! Berpeluang dapat Rp149 Ribu
-
Jadi Sumber Ekonomi, Sampah Bisa Dilacak dan Menghasilkan Uang
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak