SuaraJatim.id - Sebuah sekolah di Banyuwangi mulai mengubah cara bersalaman atau jabat tangan karena takut tertular virus corona. Salah satunya di Sekolah Dasar Katholik Santa Maria Banyuwangi.
Saat masu ke kelas, para murid tidak melakukan jabat tangan atau salaman dengan gurunya. Mereka hanya menundukkan kepala seraya meletakkan tangan kanannya di dada.
“Hanya untuk mengantisipasi untuk mencegah penularan virus corona. Jadi yang dilakukan anak-anak mengubah salaman dengan tangan di dada kiri, anak-anak menunduk itu supaya nyaman tangan satunya kan membawa tas untuk tangan satunya di dada menunduk. Karena kalau pake dua tangan dan harus melepas tas hanya untuk kenyamanan saja,” ungkap Kepala Sekolah SDK Santa Maria Banyuwangi, Lusia Fransisca Yatinah, Senin (9/3/2020).
Usai bel sekolah berbunyi, para siswa berjajar rapi di depan kelas masing-masing untuk mempersiapkan waktu belajar. Namun, kali ini mereka tidak langsung masuk ke kelas, mereka mencuci tangan terlebih dulu dengan menggunakan sabun.
“Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, waktu istirahat, sebelum makan lalu sudah makan, terus setelah melakukan kegiatan di kelas. Kemudian setelah olahraga, setelah bermain. Mereka melakukan baik itu utamanya di sekolahan dan anak-anak disarankan untuk melakukan di rumah juga,” terangnya.
Beredarnya isu virus corona memang sempat ada kekhawatiran dari keluarga siswa. Bahkan, sebelumnya ada sejumlah anak yang memakai masker ke sekolah.
“Kami tidak ada paksaan mereka memakai masker, tapi kebanyakan mereka spontan menggunakan itu. Kecuali kalau dia flu atau pilek, batuk itu dari rumah sudah memakai masker supaya kalau bersin-bersin tidak sampai keluar. Kan penyakit itu penularannya kan lewat udara kalau yang untuk virus corona,” katanya.
Seluruh siswa juga diminta agar tetap menjaga pola hidup sehat dan bersih. Menumbuhkan kesadaran dalam diri agar selalu menjaga lingkungan.
“SDK Santa Maria masuk dalam Titik Pantau Forum Banyuwangi Sehat tingkat Nasional, juga ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata nasional mulai tahun 2017 oleh Kementrian Lingkungan Hidup,” pungkasnya.
Baca Juga: Antisipasi Virus Corona, Dinas Kesehatan DIY Monitor Obyek Wisata
Berita Terkait
-
Pelajar di Bogor Positif Virus COVID-19? Polisi: Cuma Demam sama Pilek
-
Rupiah Terus Tertekan Dolar AS Imbas Corona
-
Italia Karantina 16 Juta Orang, Ferdinand: Indonesia Malah Ngotot Formula E
-
Update Corona Covid-19: 62.240 Orang Sembuh, 3.827 Orang Meninggal Dunia
-
Akibat Panic Buying, Penderita Penyakit Langka Ini Kehabisan Tisu!
Terpopuler
- 7 Orang Kena OTT, Satu Tim KPK Masih Menunggu di Sulawesi Selatan
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Kenapa Disebut 9 Naga? Tragedi Tewasnya Joel Tanos Cucu '9 Naga Sulut' Jadi Sorotan
Pilihan
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
-
Jay Idzes Resmi Berseragam Sassuolo, Targetkan Lolos dari Zona Merah
-
Perang Tahta Sneaker Lokal 2025: Compass Sang Raja Hype, Ventela Sang Raja Jalanan?
-
3 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh Terbaru Agustus 2025
Terkini
-
Polri-Bulog Gelar Pasar Murah di Madiun, Distribusikan 6 Ton Beras
-
Demam One Piece vs Nasionalisme, Khofifah: Jangan Kibarkan Jolly Roger di Samping Merah Putih!
-
AgenBRILink Podomoro Jaya, Mitra BRI yang Dorong UMKM dan Pertanian di Gowa
-
Gubernur Khofifah ke Tim World Food Programme: Jatim Siap Pelaksana Pertama Beras Fortifikasi MBG
-
Gubernur Khofifah: Ribuan Ojol dan Masyarakat Rentan Ekonomi Dapat Manfaat Pemutihan Pajak Kendaraan