SuaraJatim.id - Sebanyak 4 buruh tewas ditabrak saat lagi demo di Pasuruan. Mereka ditabrak di depan sebuah pabrik di Jalan Raya Malang-Surabaya tepatnya di Desa Suwayuwo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Selasa (10/3/2020) tadi.
Saat kejadian, para buruh itu tengah mogok kerja. Tidak hanya 4 orang itu, ada juga buruh yang ditabrak, namun hanya mengalami luka-luka.
Ketua KSBSI Jawa Timur, Akhmad Soim yang saat itu di lokasi mendampingi para buruh. Dia menceritakan detik-detik aksi penabrakan itu terjadi.
Ia mengatakan bahwa tabrak lari dilakukan ketika kondisi gelap saat dini hari.
"Memang di depan pabrik itu kan para buruh yang sedang melakukan mogok kerja mendirikan tenda untuk tempat mereka istirahat. Di situ juga banyak motor-motor yang sedang terparkir," kata Akhmad Soim kepada kontributor Suara.com, Selasa (10/3/2020).
Sekitar pukul 01.15 WIB dinihari tadi tiba-tiba dari arah Malang Mobil Toyota Innova melaju dengan kencang. Kondisi jalanan di depan pabrik juga dalam keadaan sepi.
"Mobil itu tiba-tiba keluar dari bahu jalan awalnya nabrakin motor orang-orang yang diparkir. Itu sama dia masih diterobos nggak berhenti sampai nabrak tenda," lanjutnya.
Para buruh pun kocar-kacir melarikan diri menghindari mobil yang menabrakkan secara sengaja tersebut. Mobil tersebut masih terus melaju sampai pintu masuk sebuah perumahan.
"Itu diterobos terus sampai nabrak tenda, baru berhenti di depan pintu masuk perumahan. Saya sama teman-teman yang lain langsung membantu yang ditabrak tadi untuk evakuasi penyelamatan di bawa ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan pertama," jelasnya.
Baca Juga: Ditanya Imbas Omnibus Law yang Berdampak pada Hak Buruh, Menaker Bungkam
Akibat kejadian ini, 4 orang meninggal dunia di antaranya Muhammad Hamzah, Doni Fatofa, Sucipto, Ahmad Yani. Sementara dan dua lainnya mengalami luka-luka yakni Muhammad Arif Wijaya dan Mahfud.
Sementara itu, kondisi saat ini di depan pabrik air minum dalam kemasan tersebut dalam keadaan sepi, namun tenda masih berdiri dan buruh masih melakukan mogok kerja. Sebagai informasi, para buruh ini melakukan mogok kerja lantaran adanya dugaan yang dilakukan oleh perusahaan belum memenuhi tuntutan upah oleh para karyawan.
Akhamd Soim menyebut jika kekurangan yang belum dibayarkan oleh pabrik sebesar Rp 4 Miliar. Bahkan saat mengajukan tuntutan pada buruh ini mendapatkan tindakan bentrok dengan seorang preman yang diduga suruhan pabrik.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
-
Sekjen KSBSI, Dedi Hardianto: Omnibus Law "Karpet Merah" bagi Pemilik Modal
-
Pasuruan Target Bereskan Sampah Plastik Hingga 70 Persen pada 2025
-
SS Paksa Istri Layani Berahi Rekannya, Sejak Hamil hingga di Sebelah Anak
-
SS Jual Istri ke 4 Teman Kerjanya, Warga Kampung Murka
-
SS Akui Sempat Paksa Istri Layani 4 Temannya di Sebelah Anak yang Tidur
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Hebat, Danantara dan BRI Gerakkan Ratusan Relawan serta Salurkan Puluhan Ribu Paket
-
Polres Pasuruan Tutup 3 Perlintasan Kereta Api Jelang Nataru, Akses Mobil Dibatasi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS Surabaya, Dongkrak Produk Pesantren Jatim
-
Dalih Belajar Agama Terbongkar, WNA Amerika Dideportasi dari Tulungagung
-
Kasus Polisi Bunuh Mahasiswi UMM Diduga Motif Harta, Keluarga Bantah Korban Hamil!