SuaraJatim.id - Sebanyak 119 warga di Kabupaten Kediri terjangkit demam berdarah (DB) atau demam dengue dari awal tahun hingga 11 Maret 2020. Dari 119 penderita DB ini, satu di antaranya meninggal dunia pada Januari 2020 lalu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri, dr Bambang Triyono Putro, menuturkan jumlah penderita DB di Kabupaten Kediri awal tahun ini sebenarnya menurun dibanding awal tahun 2019 lalu.
Pada periode yang sama tahun lalu atau dari Januari-Maret 2019, Dinkes mencatat ada 1.221 warga Kabupaten Kediri terjangkit DB dengan 23 di antaranya meninggal dunia.
"Kalau dibanding bulan yang sama tahun 2019 (jumlah kasus DB di Kabupaten Kediri) menurun banyak," jelas dr Bambang kepada Suara.com, Rabu (11/3/2020).
Menurutnya, Dinkes dan stakeholder terkait banyak belajar dari kasus DB tahun lalu. Pihaknya telah mempersiapkan segala hal untuk menekan kasus DB seperti dengan menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Kami mengkampanyekan PSN dengan gerakan satu rumah-satu Jumantik (juru pemantau jentik), monev (monitoring dan evaluasi) terpadu, sampai penyiapan logistik untuk pencegahan dan penunjang diagnosa," tuturnya.
Selain itu, Dinkes juga telah melakukan fogging di sejumlah endemis DB di Kabupaten Kediri. Lalu Dinkes juga berupaya menggandeng berbagai instansi termasuk usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk memerangi DB.
"UKS sudah kita libatkan di akhir 2019 untuk berkomitmen dalam peran serta pencegahan DBD (DB)," ungkap dr Bambang.
Kendati jumlah kasus DB awal tahun ini menurun, namun dr Bambang tetap mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman DB. Ia meminta warga tetap rutin melakukan PSN secara berkala di lingkungannya.
Baca Juga: Trik Anak SMP Kediri Bikin Antimo Jadi Pil Koplo, Asal Bikin Ngefly
"Masyarakat diminta tetap waspada dengan melaksanakan kegiatan PSN baik di tempat penampungan air di dalam rumah, dan juga di luar rumah yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti," katanya.
"Lalu segera periksakan ke sarana pelayanan kesehatan apabila ada anggota keluarga yang mengalami gejala demam, supaya tidak terjadi keterlambatan (penanganan medis)," pungkas dr Bambang.
Kontributor : Usman Hadi
Berita Terkait
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Brio, Ini 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Sporty dan Irit Mulai Rp60 Jutaan
- Siapa Brandon Scheunemann? Bek Timnas Indonesia U-23 Berdarah Jerman yang Fasih Bahasa Jawa
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Nissan 3 Baris Mulai Rp50 Jutaan, Pas untuk Keluarga
Pilihan
-
Krisis Air Ancam Ketahanan Pangan 2050, 10 Miliar Penduduk Dunia Bakal Kerepotan!
-
Mentan Amran Sebut Ada Peluang Emas Ekspor CPO RI ke AS usai Kesepakatan Tarif
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi dan Irak di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia
-
BREAKING NEWS! Drawing Tuntas, Timnas Indonesia Hadapi Dua Negara Ini
Terkini
-
Check-Up Rutin: Investasi Kesehatan untuk Cegah Kanker
-
Tren Skincare Anti-Aging 2025: Dari Serum Retinol hingga Perawatan Laser, Apa yang Paling Efektif?
-
Rahasia Hubungan Intim Suami Istri dalam Islam: Ibadah Bernilai Pahala & Tips Lengkapnya
-
Gen Z Lelah Cari Kerja? Profesi Zaman Dulu Kembali Jadi Incaran, Ini Daftarnya
-
Tahun ke-6 Berjalan, Gubernur Khofifah Kembali Gulirkan Pemutihan Pajak Kendaraan Mulai 14 Juli