SuaraJatim.id - Dalam kurun waktu dua bulan di tahun 2020, 15 warga Jawa Timur meninggal akibat terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini menjadi perhatian oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah menyebut jika ancaman virus DBD ditengah virus corona yang merebak menurutnya tidak kalah pentingnya. Untuk itu ia meminta masyarakat Jatim melakukan antisipasi komprehensif terhadap virus DBD.
Menurutnya, hingga saat ini sudah ada lebih dari 16.000 kasus DBD secara nasional, dengan 100 lebih di antaranya meninggal dunia.
“Jangan sampai masyarakat hanya terfokus pada isu corona. Sementara DBD yang juga sangat berbahaya malahan dianggap sepele,”ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (12/3/2020).
Khofifah mengatakan, DBD adalah bahaya laten yang mengancam setiap musim pancaroba hingga musim penghujan. Potensi DBD masih sangat besar mengingat curah hujan saat ini masih cukup tinggi.
Antisipasi yang harus dilakukan oleh masyarakat kata Khofifah, selalu menjaga kebersihan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak dengan cara menguras, menutup dan menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas (3M) barang-barang ini dapat menyisakan genangan tempat nyamuk berkembang plus menghindari gigitan nyamuk dengan lotion anti nyamuk, pemakaian kelambu, memasang kawat kasa dan lain- lain.
“Butuh kepedulian bersama. Selain rumah, tempat lain yang juga harus dijaga kebersihannya adalah sekolah, tempat kerja, tempat ibadah dan tempat-tempat umum Fogging (pengasapan-red) hanya membunuh nyamuk-nyamuk dewasa, tapi tidak jentik-jentik nyamuknya,” imbuhnya.
Sementara untuk Fogging, lanjut Khofifah tidak menjadi alternatif pilihan kecuali ada minimal 3 penderita DBD , dan angka bebas jentik (ABJ) < 95 %. Bila tidak memenuhi syarat tersebut, cukup melakukan penyuluhan pada warga dan PSN serentak di wilayah tersebut.
Fasyankes di Jawa Timur yang terdiri dari 968 Puskesmas, melaksanakan kegiatan promotif dan preventif dengan menggerakkan masyarakat dalam PSN serentak dengan 3M plus, serta 385 RS siap dalam memberikan pelayanan pada setiap penderita DBD.
Baca Juga: Selama Dua Bulan 1759 Orang Kena DBD di Jatim, 15 Pasien Meninggal Dunia
"Imbauan kepada masyarakat untuk melakukan PSN serentak seminggu sekali secara rutin, bermutu dan berkesinambungan, segera datang ke Puskesmas/RS bila ada keluhan panas lebih dari 3 hari dan badan lemas, supaya tidak terlambat dalam penanganan," pungkasnya.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Marsinah Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Menteri Ziarah ke Makam: Simbol Suara Perempuan!
-
Khofifah Cetak Rekor! Misi Dagang Jatim-Sulteng Lampaui Rp 1,5 Triliun, Naik 14 Kali Lipat!
-
3 Link DANA Kaget Untuk Akhir Pekan yang Santai, Saldo Rp 279 Ribu Siap Direbut
-
Santri Ponpes Al Khoziny Kembali Aktif Belajar, Garis Polisi Belum Dicabut
-
Gubernur Khofifah dan 3 Menteri Percepat Program Rumah Layak bagi MBR di Jatim