SuaraJatim.id - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengumumkan adanya penambahan kasus pasien yang positif terinfeksi virus tersebut. Sampai Kamis (19/3/2020), jumlah pasien positif terinfeksi Virus Corona tembus 309 orang, sedangkan untuk Provinsi Jawa Timur (Jatim) ada tambahan satu kasus.
Dengan demikian jumlah kasus positif Corona di Jawa Timur sebanyak sembilan orang. Sementara, satu di antaranya meninggal dunia.
"Bisa dilihat, ada penambahan satu kasus positif Covid-19 di Surabaya jadi totalnya ada 7. Dan terdapat dua kasus positif Covid-19 di Malang. Namun salah satu kasus sudah meninggal dunia sebelum pengumuman," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam konferensi persnya di Gedung Negara Grahadi menyebut bahwa penambahan satu kasus tersebut berasal dari Kota Surabaya.
Khofifah mengatakan, jumlah kasus positif Covid-19 di Jatim sebelumnya ada delapan kasus. Dua di antaranya berasal dari Malang di RSUD Syaiful Anwar. Sementara enam kasus berasal dari rumah sakit di Surabaya.
Baca Juga: Update Corona di Jateng: Pasien Positif 12 Orang, Korban Meninggal 3 Orang
Kritik KIP Jatim ke Gubernur Khofifah
Sementara itu, Komisioner KIP Jatim Imadoeddin mengkritik kebijakan Khofifah yang enggan membuka informasi peta sebaran Covid-19 di provinsi tersebut. Kebijakan tak membuka peta sebaran tersebut berdampak pada kekhawatiran masyarakat.
"Kalau alasan kepanikan saya rasa kurang pas ya, kepanikan itu kan sebenarnya lebih ke aspek keamanan, kalau keamanan beliau bisa mengkondisikannya dengan pihak keamanan," katanya saat dihubungi Kontributor Suara.com, Kamis (19/3/2020).
Ia menjelaskan penyebaran Virus Corona yang sudah masuk ke Indonesia sebenarnya masuk dalam kategori informasi yang wajib diumumkan secara serta merta oleh badan publik yang menguasai informasinya. Karena Covid-19 berhubungan dengan hajat masyarakat banyak. Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Nomer 14 Tahun 2008.
"Berkaitan dengan lokasi penyebaran, itu menjadi pertimbangan badan publiknya karena berkaitan. Misal informasi itu dikategorikan informasi yang dikecualikan, maka pertimbangannya adalah kepentingan publik. Artinya kalau dengan menutup informasi itu kepentingan publik untuk dilindungi. Maka sebaliknya jika menutup informasi, sama dengan publik dirugikan," jelasnya.
Baca Juga: Update Corona di Jabar: Jumlah Pasien Positif 26 Warga, 2 Meninggal Dunia
Seharusnya, lanjut Imadoeddin, Gubernur Khofifah mempertimbangkan dengan menutup peta sebaran apakah bisa masyarakat terlindungi dari wabah corona. Apabila alasannya tidak panik tapi kepentingan masyarakat tidak terlindungi maka hal itu bisa merugikan kepentingan publik.
Berita Terkait
-
Angka TPT Jatim Empat Tahun Terakhir Turun Signifikan Sebesar 1,55 Persen Poin Capai 4,19 Persen Per Agustus 2024
-
Modal Inti Kurang, Bank NTT dan Bank Jatim Sepakat Bentuk KUB
-
Korupsi Berjemaah Dana Hibah, KPK Periksa Sejumlah Legislator Jatim termasuk Wakil Ketua DPRD Probolinggo Jon Junaidi
-
Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa 6 Tersangka Termasuk Politikus PDIP dan Gerindra
-
Terkait Korupsi Dana Hibah, KPK Temukan Kejanggalan dalam Pengadaan Hewan Ternak di Jatim
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Akhirnya Tertangkap, Ini Tampang Perampok yang Bikin Resah Minimarket di Jombang
-
Risma Dapat Curhatan Masih Sulitnya Dapatkan Izin Bangun Gereja
-
Siap Mengawal, Luluk Puji Kebijakan Penghapusan Utang UMKM
-
Viral Bagi-Bagi Amplop di Probolinggo Bikin Heboh, Bawaslu Turun Tangan
-
Alasan Golkar Usulkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional