SuaraJatim.id - Kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) dirasakan oleh paramedic di tengah pandemi virus corona. Hal inilah yang membuat Iis Rahmawati dan kakaknya Mamik Erndarmi mengubah haluan usaha UKM Tulip Craft.
Dari yang sebelumnya melayani pakaging kantong desiccants keperluan industri dan eco bag, kini beralih memproduksi kebutuhan sepuluh ribu APD untuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Bogor, Jawa Barat.
Berlokasi di RT 04/RW 05 Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, ia bersama 80 penjahit lepasnya mulai memproduksi APD meliputi masker, pakaian dan sarung tangan. Material APD yang digunakan yakni berbahan Polypropylene Spunbond.
Kantong pelembab desiccant yang diproduksi oleh UKM Tulip Craft diekspor ke Turki, Jerman dan Amerika termasuk Brazil. Berhubung ekspor sedang mandeg, lantas keduanya berfikiran memproduksi APD setelah melihat ketersediaan barang di gudang.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Bahan Baku Masker dan APD Tersedia
"Untuk kantong desiccants yang sudah jadi kami simpan di gudang terlebih dulu. Lalu kami fokus membuat APD," beber Mamik Erndarmi.
Iis dan Mamik berada di lokasi yang berbeda. Iis berada di Bogor dan belum bisa kembali ke Tulungagung. Krisis APD di Bogor lah yang kemudian menginsprasi keduanya berdonasi ke IDI. Iis mempercayai kakaknya untuk bertanggung jawab terhadap produksi donasi APD yang dilakukan di Tulungagung.
Bahan Polypropylene Spunbond ini merupakan material Non-woven, material yang sama dengan bahan standar pembuatan APD. Sebelum dijahit, Tulip Craft terlebih dulu mengirimkan sampel ke IDI yang kemudian disetujui.
Mamik tak masalah mengeluarkan uang lebih asal APD yang diproduksi sesuai mulai dari kebersihan, ketepatan jahit dan kerapihan. Total ada 80 penjahit yang ikut dalam misi perempuan bersaudara tersebut.
"Ada tiga kelompok relawan penjahit yang ikut. Saya kasih standar dulu. Harapan kami sekitar seminggu ini (sepuluh ribu APD) bisa selesai," harap Mamik.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Indonesia Butuh Jutaan APD untuk Lawan Virus Corona
Meski APD yang diproduksi akan disumbangkan ke IDI Bogor, Mamik juga mengaku memikirkan ketersediaan APD bagi paramedic di wilayah Tulungagung dan sekitarnya. Namun, hal itu akan direalisasikan setelah target sepuluh ribu APD untuk IDI Bogor rampung digarap.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Rekomendasi Alat Pelindung Diri untuk Demo Mahasiswa: Lindungi Diri dari Gas Air Mata
-
Polisi Selamatkan 47 Ponsel Korban Copet di Konser Tipe-X Tulungagung
-
KPK Tahan Satu Tersangka Lagi dalam Kasus Korupsi Pengadaan APD
-
KPK: Tersangka Kasus Korupsi APD Covid-19 Bisa Dijerat Hukuman Mati
-
Kebangetan! Dana APD Covid-19 Dikorupsi, Negara Rugi Rp 319 Miliar
Terpopuler
- Welcome Back Timnas Indonesia Elkan Baggott, Patrick Kluivert Lempar Kode
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- Pupus Harapan Pascal Struijk untuk Bela Timnas Indonesia Lawan China
- 10 Sunscreen Favorit Tasya Farasya: Murah Meriah dan Ampuh Lindungi UV
Pilihan
-
Tak Hadir di Sidang Mediasi Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Jokowi Buka Suara
-
DPR Cecar Dirut Garuda Soal "Gelombang" Eks Karyawan Lion Air Bergaji Tinggi
-
6 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Tahun 2025, Harga di Bawah Rp3 Juta
-
Lagi! Sidang Mediasi Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Deadlock, Ini Penyebabnya
-
3 Laga Penentu Nasib: Ong Kim Swee Tekankan Ujian Mental Persis Solo!
Terkini
-
Imbas Pidato di Balai Kota Blitar, Wamendagri Diwadulkan ke Prabowo
-
Daftar Link DANA Kaget Tengah Pekan Ini, Lumayan untuk Bayar Listrik
-
Dua Pekerja Migran Tewas di Kamboja, DPRD Jatim Beri Solusi Lewat Koperasi
-
Dosen Institut STTS Bikin Jutaan Cerita Humor Pakai AI Cuma dalam 3 Bulan
-
Truk TNI Muat Amunisi Terbakar di Tol Gempol, Satu Orang Meninggal Dunia