Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 31 Maret 2020 | 00:00 WIB
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menggotong tenda darurat di Gudang Logistik Darurat Penanganan virus Corona COVID-19 di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (25/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJatim.id - PNS di Kabupaten Lumajang, Jawa Tengah ikut potong gaji untuk sumbangan ke korban pandemik voris corona. Target uang yang terkumpul Rp 1 miliar.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyisihkan sebagian gajinya untuk membantu masyarakat yang terdampak Corona virus disease 2019 (COVID-19).

"Kami harapkan seluruh ASN di lingkungan Pemkab Lumajang dapat menyisihkan sebagian penghasilannya dari gaji bulan April 2020 untuk dapat membantu masyarakat yang telah terdampak wabah virus corona," katanya di Lumajang, Senin (30/3/2020).

Menurut dia, imbauan tersebut dikeluarkan melalui Surat Edaran Nomor: 460/689/427.1/2020 perihal PNS Peduli Sosial Dampak Penanganan virus corona yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang dan surat edaran tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap masyarakat terdampak virus corona.

Baca Juga: Wali Kota Sukabumi Bantah Ridwan Kamil: Tak Ada Warga Positif Corona

"Dalam surat edaran itu, kami mengharapkan agar ASN menyisihkan sebagian gaji bulan April 2020 dan Insya Allah nantinya akan terkumpul sekitar Rp1 miliar lebih," tuturnya.

Adapun besaran gaji ASN yang nanti disisihkan sesuai surat edaran tersebut, di antaranya bagi ASN untuk golongan IV sebesar Rp 250.000, golongan III sebesar Rp 200.000, golongan II sebesar Rp 100.000, dan golongan I sebesar Rp 50.000.

Selain itu, bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq itu juga mengajak seluruh masyarakat dalam gerakan menyegerakan zakat maal sebagai upaya menangani perekonomian masyarakat Lumajang yang terdampak akibat merebaknya virus corona.

"Hal itu kami lakukan sebagai bentuk upaya melakukan penanganan ketahanan pangan yang ada di masyarakat karena kondisi ekonomi masyarakat turun akibat pandemi virus corona," katanya.

Ia menjelaskan masyarakat yang mendapatkan penghasilan harian seperti pedagang kaki lima, tukang becak, dan tukang ojek mengalami penurunan pendapatan akibat dibatasinya mobilitas masyarakat selama masa penanganan virus corona.

Baca Juga: Ingin Liga Italia Diselesaikan, Ini Saran Marcello Lippi

"Untuk itu, saya mengetuk hati masyarakat yang mampu agar dapat menyegerakan zakat maalnya dan dapat menyalurkan zakatnya melalui BAZNAS, Lembaga Amil Zakat Nahdlatul Ulama (LAZIZNU), Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (LAZISMU) maupun lembaga zakat yang lain," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BAZNAS Lumajang H. Atok menjelaskan sesuai syariat Islam, masyarakat diperbolehkan menyegerakan pembayaran zakat maal dan BAZNAS telah menyiapkan dana hasil infak dan shodaqoh masyarakat untuk segera disalurkan kepada masyarakat terdampak virus corona.

"Kami mengimbau masyarakat untuk bisa menyalurkan zakatnya untuk penanganan dampak ekonomi akibat corona ini, kami dari BAZNAS menyalurkan dana Rp1 miliar yang akan disalurkan dalam bentuk beras," katanya. (Antara)

Load More