SuaraJatim.id - Terbitnya surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyoal tidak merekomendasikan penggunaan bilik disinfektan di permukiman maupun fasilitas umum, ternyata tidak serta merta dipatuhi semua pihak. Tak terkecuali oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Pemkot Surabaya malah ngotot akan tetap akan mengaktifkan bilik-bilik disinfektan yang saat ini sudah terpasang di beberapa titik. Masih tetap diaktifkannya bilik disinfektan, diklaim pemkot karena zat yang terkandung di cairan disinfektan tersebut aman.
Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengatakan, surat edaran dari Dirjen Kemenkes tersebut hanya berupa imbauan terhadap pemakaian bilik disinfektasi.
"Ya enggak apa-apa, itu kan berupa surat edaran yang isinya imbauan, jadi nggak apa-apa suratnya. Untuk sementara (bilik disinfektan) masih berjalan, ya yang dibahas itu kan cairannya, jadi kita juga sudah konsultasi dengan berbagai narasumber tentang cairan bilik yang kita pakai itu aman, hanya memang ada rekomendasi supaya untuk tutup mata dan tahan nafas sekian detik itu masih kita pakai," ujar Fikser pada Minggu (5/4/2020).
Untuk diketahui, Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor: HK.02.02/III/375/2020 yang menjelaskan bahwa tak merekomendasikan penggunaan bilik disinfeksi di permukiman maupun tempat dan fasilitas umum.
Tidak hanya itu, dalam surat edaran tersebut, dituliskan berdasarkan informasi dari lapangan, berbagai macam cairan disinfektan yg digunakan untuk bilik disinfeksi ini diantaranya adalah diluted bleach (larutan pemutih/natrium hiploclorite) clorin dan sejenisnya, etanol 70 persen, amonium kuartener (seperti benzalkonium clorida), hydrogen peroxida (H2O2) dan sebagainya.
Disinfektan tersebut merupakan disinfektan yg digunakan untuk mendensinfeksi ruangan dan permukaan seperti lantai, perabot, peralatan kerja, pegangan tangga atau eskalator, moda transportasi, dll.
Namun Fikser menjelaskan, bahwa cairan yang dipakai di bilik milik Pemkot Surabaya sudah aman. Karena memang tujuan dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya adalah membunuh virus dan mikroorganisme bahaya lainnya di permukaan kulit.
"Itu yang ditanyakan, cairannya mengandung zat apa? Sekarang kan banyak sekali warga dan bukan hanya Surabaya saja, hampir semua kampung saja bikin bilik, kemana-mana ada bilik, yang diatur seharusnya zatnya yang apa? Orang tahu juga bahwa bilik itu bukan membunuh virus di dalam tubuh, tapi di permukaan kulit, sama halnya dengan cuci tangan, itu lah yang coba kami lakukan, karena setiap bilik itu pasti ada wastafel dan hand sanitizer," imbuhnya.
Baca Juga: Bilik Disinfektan di Bandara Juanda Surabaya Akhirnya Dinonaktifkan
Selain itu, Pemkot Surabaya juga tidak akan menarik bilik disinfektan milik mereka yang sudah tersebar. Karena menurut Fikser, surat edaran yang dikeluarkan Kemenkes masih berupa imbauan.
"Jadi sekedar masih imbauan jadi kita masih jalankan, artinya yang sekarang ini ada di ruang publik kita tidak tarik," ucapnya.
Fikser menambahkan, pihak manapun untuk memeriksa cairan disinfektan milik Pemkot Surabaya. Agar pihak yang masih sanksi dengan cairan disinfektan Pemkot Surabaya bisa tahu.
"Oh.. silakan diperiksa, kan kita enggak boleh menutupi zat apa yang terkandung dalam cairan bilik disinfektan, justru salah kalau menutupi. Kita sudah konsultasi dengan beberapa pihak, untuk benar-benar aman, paling enggak bisa melemahkan. Jumlah bilik kita 100 lebih, setiap bilik hampir berpasangan dengan wastafel," ujarnya.
Saat ditanya penonaktifan bilik disinfektan di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Fikser menjawab bahwa itu kewenangan pihak Bandara.
"Kalau untuk Bandara kewenangan atau otoritas Bandara Juanda, kita beri, kita taruh, kita minta untuk dipakai. Tapi setelah keluar imbauan, dari Bandara Juanda tak memakai, itu otoritasnya di Juanda, kita enggak bisa mengatur lebih."
Tag
Berita Terkait
-
Bilik Disinfektan di Bandara Juanda Surabaya Akhirnya Dinonaktifkan
-
Meski Dilarang, Bandara Juanda Masih Pasang Bilik Disinfektan
-
Dilarang Kemenkes, Bandara Juanda Masih Pasang Bilik Disinfektan
-
Komisioner Ombudsman Heran Bandara Surabaya Masih Pasang Bilik Disinfektan
-
Dukung Kemandirian Warga, Polres Kulon Progo Bagikan Cairan Disinfektan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
Terkini
-
Resep Rendang Ayam Rumahan, Sajian dari Minang yang Mendunia
-
Ini 5 Sunscreen Vitamin C yang Efektif Mencerahkan & Melindungi Kulitmu
-
Waspada Ze Valente dan Vidal! Ong Kim Swee Siapkan Taktik Khusus Hadapi Lini Serang PSIM
-
DANA Kaget: Voucher Kopi Dadakan Hadir! Buka Linknya & Nikmati Kopi Tanpa Mikir Budget
-
Banjir Semarang Bikin Rute Kereta Api Daop 7 Berubah, KAI Tawarkan Refund Tiket 100 Persen!