Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 29 April 2020 | 17:42 WIB
Desa Jabalsari Tulungagung. (Suara.com/Farian)

Beberapa pedagang juga tampak keluar masuk di gerbang Desa Jabalsari. Oleh warga, kendaraan yang keluar maupun masuk disemprot desinfektan.

Arif meminta Pemkab Tulungagung untuk memberikan pendampingan dalam upaya pemulihan psikologis warga sebagai dampak karantina wilayah tersebut.

"Kita mohon sekali kepada Pemda untuk fokus kepada Desa kami untuk menangani musibah corona. Ya mungkin secara ekonomi, karena terjadi kejadian ini, secara ekonomi turun. Dari penghasilan turun, mungkin secara image diluar dan secara jatuh, gimana nanti Pemda untuk mendampingi kita," pungkasnya.

Kondisi psikologis yang dialami oleh warga Jabalsari ini merupakan dampak dari sebuah kepanikan atas suatu masalah atau. Menurut Konsultan Psikolog Tulungagung, Ifada Nur Rohmaniah ada beberapa upaya yang bisa dilakukan warga Jabalsari kaitannya dengan self healing dari stigma yang diterima dari masyarakat luas. Satu diantaranya tetap tenang.

Baca Juga: Hore! Obat Virus Corona dari Inggris Masuki Uji Klinis Fase 2 Pada Manusia

"Penerimaan itu kunci utama. Kunci yang mendasar. Sebenarnya orang yang cemas, panik itu karena tidak menerima keadaan saat ini. Misalnya orang maag, itu ketika maag datang, orang akan cenderung panik. Padahal ketika kondisi seperti itu orang harusnya tenang. Okay, kondisinya seperti ini, rasanya begini. Jadi harus ada penerimaan kondisi dulu," katanya mengilustrasikan.

Ketika tenang, lanjut Ifada, tubuh akan merespon baik dan menghasilkan energi positif. Hal inilah yang kemudian dapat memicu peningkatan imunitas seseorang sehingga tahan terhadap penyakit.

"Kalau misal punya maag lalu minum kopi, berfikir kalau minum kopi, maagnya kambuh. Nah, itu sudah memerintah ke otak. Psikomatis. Jadinya malah seperti sugesti ke kita gitu lho," bebernya.

Ifada menambahkan, agar kondisi psikologis warga Jabalsari tetap baik maka dibutuhkan ketenangan dan penerimaan kondisi yang terjadi serta mematuhi anjuran pemerintah.

"Karena tenang, sabar itu latihan dan energi itu berbicara. Respon tubuh yang jelas (menimbulkan) imunitas terjaga. Karena yang membuat imunitas tubuh kita akan terjaga itu sebenarnya ketika kita pikirannya tenang. Dalam kondisi ini kita bisa men-drive diri kita bahwa saya terbebas dari virus. Kaya gitu. Sugesti kaya gitu sangat penting banget mas," tutupnya.

Baca Juga: Sudah 3 Hari Tak Ada Pasien Virus Corona Baru di Kota Bogor

Kontributor : Farian

Load More