
SuaraJatim.id - Warga Desa Jabalsari didiskriminasi karena desanya masuk 'zona merah' virus corona. Desa Jabalsari, Tulungagung memberlakukan karantina wilayah.
Di Desa Jabalsari ada ratusan warga positif rapid test. Selain itu muncul stigma negatif di masyarakat luar desa terhadap warga Desa Jabalsari.
Puncak diskriminasi itu, saat adanya warga desa yang berdagang di sebuah pasar sampai diusir. Mereka diusir karena ditakutkan menularkan virus corona.
Hingga saat ini setidaknya sudah ada tiga warga yang bekerja sebagai pedagang diusir oleh temannya di pasar. Mereka diusir pedagang lain yang ketakutan setelah Jabalsari ditetapkan sebagai lokasi karantina virus corona.
Baca Juga: Hore! Obat Virus Corona dari Inggris Masuki Uji Klinis Fase 2 Pada Manusia
Salah satu yang diusir dan dilarang jualan adalah Sardi, penjualan sayuran di Pasar Tamanan. Sardi diusir oleh temannya sendiri karena dia adalah warga Jabalsari. Semua dagangannya dipaksa diangkat.
Lainnya, Prayit, penjual tempe di Pasar Ngunut. Tempenya dipaksa dibawa pulang kembali. Ada lagi warga yang jual telur di Pasar Tamanan. Juga tidak boleh jualan.
Hal itu diceritakan Humas Pemerintah Desa Jabalsari, Arif Rohman.
Sardi dan warga lain sebenarnya masih bisa berdagang. Namun harus memiliki surat keterangan dari dari desa yang menyatakan sehat. Surat tersebut didapat warga setelah melalui rapid test.
"Untuk sekarang yang dibutuhkan masyarakat Jabalsari yang pertama adalah sembako, yang kedua adalah pemulihan psikologis masyarakat kita pak. Karena stigma yang beredar di luar sangat menyakitkan sekali untuk masyarakat kita," ujar Arif Rohman saat dihubungi, Rabu (29/4/2020).
Baca Juga: Sudah 3 Hari Tak Ada Pasien Virus Corona Baru di Kota Bogor
SuaraJatim.id ke desa tersebut. Warga terlihat masih melakukan aktivitas di luar rumah. Beberapa jalan tikus menuju Jabalsari terlihat diblokade. Di pintu utama, tampak petugas keamanan dari Polri dan TNI berjaga.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
-
Berharap Tak Ada Covid Lagi, Doa Pilu Juliadi di Makam Istrinya yang Meninggal karena Virus Corona
-
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Naik Hingga 43 Persen, Paling Banyak Pasien Tidak Alami Gejala?
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
Tag
Terpopuler
- 3 Pemain Abroad Sudah Tiba di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Media China Yakin Timnas Indonesia Naturalisasi Pemain Berbandrol Rp596 M
- 5 Rekomendasi Cushion dengan SPF 50, Sunscreen dan Makeup Jadi Satu Gak Bikin Ribet
- Kata Ustaz Yusuf Mansur soal Tudingan Pernikahan Luna Maya Tidak Sah Gegara Jeda Ijab Kabul
- 7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 10 Mei 2025, Klaim Semua Hadiah dari Pemain OVR Tinggi hingga Gems
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
-
Perjalanan PSIS: Pekan I Keok hingga Jadi Tim Pertama Terdegradasi
-
7 Gol di Laga Barcelona vs Real Madrid: Ini 7 Fakta Derby El Clasico Jilid 4
-
Bus Persik Diserang Oknum Suporter, Arema FC: Itu di Luar Kendali Kami
-
Dari Kanjuruhan Kita Tidak Belajar: Doa Pemain Persik Dibalas Aksi Barbar
Terkini
-
Kumpulan Link DANA Kaget di Libur Panjang Waisak, Lumayan untuk Plesiran
-
Gubernur Khofifah Tanam Pohon Maja di IKN, Wujudkan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara
-
Viral Warga Blitar Tergeletak Terluka Parah, Penyebabnya Masih Misteri
-
Khofifah Ungkap 'Rahasia' Muslimat NU Jadi Lebih Kuat: Talent DNA Jadi Kunci!
-
Ini Sosok yang Gantikan Sarmuji Pimpin Golkar Jatim 5 Tahun ke Depan