Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 30 April 2020 | 06:00 WIB
Anak punk saat mengaji bersama komunitas tasawuf underground di kolong jembatan depan Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (1/12). [Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraJatim.id - Jadwal Sholat Malang Kamis 30 April 2020

Jadwal sholat hari ini. Jadwal sholat Malang Kamis 30 April 2020. Tiap umat Islam wajib melaksanakan sholat lima waktu.

Yaitu subuh, dzuhur, asar, maghrib, dan isya. Kewajiban masing-masing sholat itu sudah terpenuhi manakala sudah ditunaikan satu kali saja menurut cara yang diabsahkan syariat.

Jadwal sholat hari ini:

Baca Juga: Beban 'berlipat ganda' Bagi Perempuan di Masa Pandemi Covid-19

Imsak 04:05

Subuh 04:15

Terbit 05:29

Dhuha 05:57

Dzuhur 11:30

Baca Juga: Covid 19 di Ekuador: Negara yang Melaporkan 5.000 Kematian dalam Semalam

Ashar 14:50

Magrib 17:25

Isya 18:36

Ustadz M. Ali Zainal Abidin dari Pengajar di Pondok Pesantren Annuriyah, Kaliwining, Rambipuji, Jember seperti dilansir dari NU.or.id, menjelaskan salah satu dari sholat fardhu yang telah dilaksanakan oleh seseorang diulang kembali, Maka status sholatnya sudah bukan menjadi wajib, tapi berubah menjadi ibadah sunnah. Anjuran mengulang kembali sholat fardhu berdasarkan salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Yazid bin al-Aswad:

“Kami sholat Subuh bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Tanah Mina."

Lalu datang dua orang lelaki, mereka berdiam di atas kendaraan mereka (tidak ikut sholat). Lalu Rasulullah memerintahkan untuk memanggil mereka berdua. Dua orang lelaki itu pun terlihat gemetar ketakutan, Rasulullah berkata pada dua lelaki tersebut:

"Mengapa engkau tidak ikut sholat bersama orang-orang? Bukankah engkau orang muslim?"

"Benar wahai Rasulullah, kami telah melaksanakan sholat di tempat kami," jawab dua lelaki tersebut.

Rasulullah lalu berkata: "Jika kalian sudah sholat di tempat kalian, lalu kalian mendatangi imam (sholat jamaah), maka ikutlah sholat bersamanya, sesungguhnya sholat yang kalian lakukan adalah sholat sunnah." (HR. Baihaqi).

Namun mengulang kembali jadwal sholat hari ini atau sholat fardhu ini tidak selamanya merupakan sebuah anjaran yang disunnahkan, sebab terdapat berbagai ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi, agar seseorang dapat mengulang kembali sholatnya.

Mengulang kembali sholat atau yang biasa dikenal dengan istilah I’adah, hanya disunnahkan tatkala dalam sholat yang pertama terdapat sebuah kekurangan atau kecacatan dalam kesempurnaan sholat yang tidak sampai berakibat pada batalnya sholat tersebut.

Misalkan seperti sholat pertama dilakukan tidak dalam keadaan berjamaah, sholat pertama tidak dilakukan di masjid dan lain sebagainya. Sehingga sholat fardhu yang diulang kembali harus lebih sempurna (akmal) jika dibandingkan dengan sholat yang pertama. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji:

“Adapun i’adah adalah ketika seseorang telah melaksanakan sholat fardhu, lalu melihat terdapat suatu kekurangan, kecacatan dalam etika sholat atau kesempurnaan sholat, kemudian ia mengulang kembali sholatnya dengan pelaksanaan yang tidak terkandung kekurangan dan kecacatan. Hukum mengulang kembali sholat dalam keadaan demikian adalah sunnah. Misalnya seperti seseorang yang telah melaksanakan sholat dengan sendirian, lalu ia menemukan orang lain yang melakukan sholat secara berjamaah, maka ia disunnahkan untuk mengulang kembali sholatnya secara jamaah. Sholat fardhu baginya adalah tetap sholat yang pertama, dan sholat kedua menjadi sholat sunnah” (Dr. Musthofa al-Khin, Dr. Musthofa al-Bugha, Ali as-Syarbaji, al-Fiqh al-Manhaji, juz 1, hal. 74).

Selain ketentuan di atas, terdapat pula lima persyaratan lain yang harus dipenuhi untuk dianjurkannya mengulang kembali sholat fardhu, kelima syarat tersebut disebutkan dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin berikut ini:

“Kesimpulan yang dijelaskan para ulama’ bahwa mengulangi sholat dihukumi sunnah dengan tiga syarat. Pertama, sholat i’adah dilaksanakan pada waktu sholat. Kedua, mengulang sholat tidak melebihi dari sekali. Ketiga, dilaksanakan dengan niat fardhu. Dan masih terdapat syarat lain (syarat keempat) yakni sholat yang diulangi merupakan sholat ada’ (sholat pada waktu itu) bukan sholat qadha’. Dan syarat kelima, sholat yang pertama adalah sholat yang sah, meskipun masih butuh untuk diqadla’, seperti halnya sholatnya orang yang bersuci dengan tayamum karena faktor kedinginan.” (Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha, Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz 2, hal. 9).

Jika salah satu dari berbagai persyaratan yang dijelaskan di atas tidak terpenuhi, maka mengulang kembali sholat fardhu (jadwal sholat hari ini) menjadi tidak disunnahkan untuk dilakukan:

"Jika pada sholat yang pertama tidak terdapat suatu kecacatan atau kekurangan, dan sholat yang diulangi tidak lebih sempurna dari sholat yang pertama, maka tidak disunnahkan untuk mengulangi sholat” (Dr. Musthofa al-Khin, Dr. Musthofa al-Bugha, Ali as-Syarbaji, al-Fiqh al-Manhaji, juz 1, hal. 74).

Maka secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat enam persyaratan yang harus dipenuhi dalam kesunnahan mengulang kembali sholat fardhu yang harus dilakukan.

Pertama, sholat kedua harus lebih sempurna dari sholat yang pertama.

Kedua, sholat i’adah harus dilakukan pada waktu sholat tersebut masih ada, sehingga tidak disunnahkan mengulang kembali sholat fardhu tatkala waktu sholat tersebut telah habis. Misalkan seperti i’adah sholat Zuhur di waktu ashar, maka hal tersebut tidak dianjurkan.

Ketiga, mengulang sholat hanya satu kali saja.

Keempat, sholat i’adah meski sejatinya merupakan sholat sunnah, tapi pelafalan niatnya harus dengan niat fardhu. Maka dalam lafal niat sholat i’adah sama persis dengan niat sholat fardhu yang dilakukan pertama, yakni sama-sama wajib menyertakan lafal “fardha”, misalkan dalam sholat Zuhur niat yang diucapkan adalah ‘Ushalli fardha adz-dzuhri arba’a raka’atin mustaqbil al-qiblati fardhan lillahi ta’ala’.

Kelima, sholat yang diulang adalah sholat ada’ bukan sholat qadha’, sehingga tidak dianjurkan mengulang sholat yang berstatus sebagai sholat qadha’, seperti ketika seseorang melaksanakan sholat subuh terlalu siang, maka ia cukup melakukannya satu kali saja, sebab tidak dianjurkan baginya untuk mengulang kembali sholat subuh tersebut.

Keenam, sholat fardhu yang pertama harus berstatus sebagai sholat yang sah, maka ketika dalam sholat yang pertama ternyata diketahui terdapat hal yang membatalkan, maka wajib baginya mengulang kembali sholat tersebut bukan berstatus sebagai sholat i’adah yang sunnah, tapi sebagai sholat fardhu yang wajib. Wallahu a’lam.

Berikut lengkap Jadwal Sholat Malang April 2020:

Senin, 20/04/2020

Imsak 04:05
Subuh 04:15
Terbit 05:28
Dhuha 05:56
Dzuhur 11:32
Ashar 14:51
Magrib 17:28
Isya 18:38

Selasa, 21/04/2020

Imsak 04:05
Subuh 04:15
Terbit 05:28
Dhuha 05:56
Dzuhur 11:32
Ashar 14:51
Magrib 17:28
Isya 18:38

Rabu, 22/04/2020

Imsak 04:05
Subuh 04:15
Terbit 05:28
Dhuha 05:56
Dzuhur 11:31
Ashar 14:51
Magrib 17:27
Isya 18:38

Kamis, 23/04/2020

Imsak 04:05
Subuh 04:15
Terbit 05:28
Dhuha 05:56
Dzuhur 11:31
Ashar 14:51
Magrib 17:27
Isya 18:37

Jumat, 24/04/2020

Imsak 04:05
Subuh 04:15
Terbit 05:28
Dhuha 05:56
Dzuhur 11:31
Ashar 14:51
Magrib 17:27
Isya 18:37

Sabtu, 25/04/2020

Imsak 04:05
Subuh 04:15
Terbit 05:28
Dhuha 05:56
Dzuhur 11:31
Ashar 14:51
Magrib 17:26
Isya 18:37

Minggu, 26/04/2020

Imsak 04:05
Subuh 04:15
Terbit 05:28
Dhuha 05:56
Dzuhur 11:31
Ashar 14:51
Magrib 17:26
Isya 18:36

Senin, 27/04/2020

Imsak 04:05
Subuh 04:15
Terbit 05:28
Dhuha 05:56
Dzuhur 11:31
Ashar 14:51
Magrib 17:26
Isya 18:36

Selasa, 28/04/2020

Imsak 04:05
Subuh 04:15
Terbit 05:28
Dhuha 05:56
Dzuhur 11:31
Ashar 14:51
Magrib 17:25
Isya 18:36

Rabu, 29/04/2020

Imsak 04:05
Subuh 04:15
Terbit 05:28
Dhuha 05:57
Dzuhur 11:30
Ashar 14:50
Magrib 17:25
Isya 18:36

Kamis, 30/04/2020

Imsak 04:05
Subuh 04:15
Terbit 05:29
Dhuha 05:57
Dzuhur 11:30
Ashar 14:50
Magrib 17:25
Isya 18:36

Load More