SuaraJatim.id - Sebanyak 13 dari 31 anggota Polsek Lodoyo Barat jajaran Polres Blitar dinyatakan reaktif virus corona usai menjalani rapid test. Anggota yang menjalani tes itu diketahui memiliki riwayat kontak dengan PDP asal Sanankulon yang telah meninggal.
Dari hasil itu, 13 orang anggota polisi itu harus menjalani karantina mandiri.
"Betul karena kematian PDP Sanankulon kemarin. Rapid test yang dilakukan hasilnya dari 31 yang sudah diperiksa, 13 hasilnya positif. Dan besok akan dilakukan karantina mandiri dan pemeriksaan swab," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kabupaten Blitar, Krisna Yekti, Kamis (30/4/2020).
Dari hasil keterangan gugus tugas, PDP yang meninggal itu adalah seorang pemuda berusia 21 tahun dan bekerja sebagai Pekerja Harian Lepas (PHL), di Polsek Lodoyo Barat.
Pemuda itu sebelumnya berstatus PDP setelah pada Minggu (26/4) lalu masuk RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar dengan gejala mengeluhkan batuk, pilek dan sesak nafas. Namun, setelah menjalani karantina beberapa hari, pemuda tersebut meninggal dunia.
Pemakaman lalu dilakukan menggunakan protokol kesehatan penanganan covid-19. Petugas penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Ke-13 anggota Polsek Lodoyo Barat menjalani karantina di sebuah tempat yang dirahasiakan. Kekinian, Gugus Tugas tengah melakukan tracking serta menelusuri siapa saja yang kontak dengan PDP asal Sanankulon tersebut.
"Hasil swab nanti akan kita umumkan," ucap Krisna.
Diketahui, hingga Rabu (29/4) malam, jumlah ODP di Kabupaten Blitar menjadi 748 orang, PDP 25 orang dan positif 8 orang dengan rincian lima orang dirawat, satu orang dinyatakan sembuh sedang dua lainnya meninggal dunia.
Baca Juga: Dibayangi Wabah Corona, Salat Tarawih Cepat di Blitar Tetap Digelar
Sementara itu Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya justru membantah ada anggotanya yang reaktif rapid test. Menurutnya, saat ini seluruh aktivitas di Polsek Lodoyo Barat masih berjalan seperti biasanya termasuk Bhabinkamtibmas yang membina desanya.
"Kan negatif, jadi Polsek (Lodoyo Barat) masih tetap berjalan seperti biasanya," ujar Fanani menjawab pertanyaan Suara.com melalui WhatsApp pribadinya.
Kontributor : Farian
Berita Terkait
-
Komite Medis UEFA Sebut Liga Musim Ini Memungkinkan Dilanjutkan
-
Daop 6 Jogja Minta Pembatalan Tiket Kereta Dilakukan Melalui KAI Access
-
Kamis Ini, Jumlah Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Capai 840 Orang
-
Anak PM Inggris Boris Johnson Lahir di Tengah Pandemi Covid-19
-
Cerita Tenaga Medis yang Tangani Covid-19 di Berbagai Negara Afrika
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Banyuwangi Lautan Telur, Peringati Maulid Nabi dengan Meriah
-
Ngopi Asik di Warkop Lebih Hemat, Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Skandal Bank Jatim Terbongkar: Rp299 Miliar Raib, Mantan Kepala Cabang Terlibat
-
Token Listrik Habis? Klaim 3 Saldo Dana Kaget Ini, Bisa Jadi Solusi Cepat
-
DPRD Jatim Coret Anggaran Kunjungan Luar Negeri, Fokus ke Program Kemasyarakatan