SuaraJatim.id - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Surabaya, ternyata masih belum mampu menyadarkan warganya akan bahaya virus corona (Covid-19). Buktinya, masih banyak tempat-tempat di Kota Pahlawan itu yang masih menjadi tempat berkumpulnya orang.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 per tanggal 2 Mei 2020, Surabaya menduduki peringkat pertama se Jawa Timur dengan 495 orang dinyatakan positif corona, 84 sembuh dan 67 meninggal.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, angka tersebut lebih tinggi dari Kota Bandung yang berjumlah 189 kasus, Depok 73 kasus, dan Bogor 83 kasus.
"Jadi angka kasus Covid-19 di Surabaya ini tinggi sekali dibanding Bandung, Depok, dan Bogor," ujar Khofifah di Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (2/5/2020) malam.
Baca Juga: Ada Pedagang Tewas Positif Corona, Pasar Jojoran I Surabaya Ditutup 14 Hari
Untuk itu, Khofifah meminta warga Jatim, khususnya Surabaya, tidak menganggap enteng penyebaran Covid-19.
"Penyebaran virus ini sangat masif sekali, jangan anggap remeh, jangan anggap enteng," ucap Khofifah menambahkan.
Hasil pantaun Suara.com di Surabaya, setidaknya ada lima tempat yang rawan menjadi tempat penyebaran virus corona karena kerap dijadikan tempat warga berkumpul.
Di antaranya adalah warung kopi, penjual takjil dadakan, warung atau rumah makan, pembagian sembako gratis dan musala yang masih mengadakan salat berjemaah tanpa mengindahkan protokol kesehatan terkait virus corona.
Di daerah Wonocolo Surabaya misalnya, warung kopi hingga penjual takjil dadakan masih menjadi sentral berkerumunnya orang tanpa mengindahkan jarak fisik (physical distancing) seperti anjuran pemerintah.
Baca Juga: Nongkrong di Warkop Gresik saat PSBB Surabaya Raya, Langsung Positif Corona
Kesadaran menggunakan masker pun masih banyak diabaikan warga setempat. Tak sedikit warga yang hendak membeli makanan untuk persiapan berbuka puasa tidak mengenakan masker. Entah lupa atau enggan memakai masker.
Berita Terkait
-
Jeda Kompetisi, Persebaya Fokus Pemulihan Ernando Ari dan Malik Risaldi
-
Kejagung Buka Peluang Periksa Sosok R, Oknum Pejabat PN Surabaya di Kasus Ronald Tannur
-
3 Hakim Tersangka Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Diperiksa Kembali, Ada Apa?
-
Manfaatkan Sistem Informasi Geospasial, Pemkot Surabaya Raih Predikat Emas dari BIG
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
Terkini
-
Risma Dapat Curhatan Masih Sulitnya Dapatkan Izin Bangun Gereja
-
Siap Mengawal, Luluk Puji Kebijakan Penghapusan Utang UMKM
-
Viral Bagi-Bagi Amplop di Probolinggo Bikin Heboh, Bawaslu Turun Tangan
-
Alasan Golkar Usulkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional
-
Khofifah Dapat Hadiah Wayang Kresna, Simak Karakter dari Tokoh Legendaris Ini