Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 03 Mei 2020 | 18:31 WIB
Suasana Kampung Wonocolo, Surabaya yang menjadi sentral berburu takjil, masih ada saja warga yang tak menggunakan masker. (Suara.com/Achmad Ali)

Hal itu banyak dijumpai hampir setiap sore hari menjelang waktu buka puasa. Mulai pukul 15.00 WIB, penjual mulai menata lapak dagangannya. Baru sekitar pukul 16.00 WIB, pembeli mulai memadati jalan.

Kondisi itu saat ini tengah jadi buah bibir di kalangan masyarakat, terutama warga yang takut dan memilih tidak membeli takjil atau menu berbuka puasa di sentral penjual takjil dadakan di kampung Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa itu.

Kondisi itu pun memaksa para ketua RT yang tergabung di RW V dan RW IV dengan dibantu Linmas menertibkan pembeli yang datang. Mereka mengimbau agar masyarakat sadar akan bahaya virus corona, terlebih Surabaya sudah ditetapkan sebagai zona merah dan menerapkan PSBB.

"Ayo ibu-ibu dan bapak-bapak juga semua yang mau beli takjil diharapkan memakai masker dan jaga jarak," bunyi imbaun yang keluar dari pengeras suara.

Baca Juga: Ada Pedagang Tewas Positif Corona, Pasar Jojoran I Surabaya Ditutup 14 Hari

Tak hanya imbauan, kumpulan ketua RT itu juga memberhentikan warga lalu diberi masker secara cuma-cuma, apabila ada warga yang datang tak bermasker.

Kontributor : Achmad Ali

Load More