SuaraJatim.id - Banyaknya penghargaan yang diraih dan diterima Kabupaten Jember, Jawa Timur, seakan kota suwar-suwir ini sudah maju tanpa celah.
Di lain sisi, fakta mengejutkan ternyata tidak berbanding lurus, dengan apa yang selama ini didapatkan.
Seperti yang menimpa Sunari (62) warga Dusun Jegung, Desa Suren, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember Jawa Timur.
Di tengah mewabahnya virus corona covid-19, dirinya terpaksa bermalam dan tinggal di pos keamanan lingkungan (poskamling) daerah sekitar, hanya ditutupi spanduk salah satu bakal calon bupati dan kain partai.
Sunari mengakui, sejak suaminya meninggal, dirinya tinggal seorang diri. Bahkan, rumah yang ia tempati juga bocor dan tidak punya uang untuk merenovasi.
Maklum saja, ibu lansia ini tidak memiliki anak dan hidup sebatangkara, sehingga kesehariannya hanya berjualan bumbu masak dan kerupuk.
Ia dikenal sebagai penjual keliling (wlijo) dengan berjalan kaki. Namun, perjuangannya untuk bisa makan akhirnya kandas karena kaki kanannya keseleo dan patah.
Karenanya, mau tidak mau, ibu tua tersebut harus bertahan di tempat dingin dengan ukuran tidak lebih 3x4 meter itu.
Bagi Sunari, berjualan lebih terhormat dibandingkan meminta-minta kepada tetangga.
Baca Juga: Wajib Punya Rp15 Juta, Nasib Janda Sebatang Kara Gagal Dapat Bantuan RTLH
Akhirnya dirinya memberanikan diri mengambik bank renteng, dengan setoran Rp 150.000/minggu.
Dengan keterbatasan fisik yang ia miliki, dirinya harus memutar otak, untuk tetap berjualan karena setoran bank yang harus dia tanggung.
"Ambil bank mingguan. Rp150.000 per hari selasa. Saya beli krupuk, minuman dan mi ini nyuruh orang dan membayar," akui dia dengan nada memelas, Minggu (05/04/2020).
Kata dia, untuk makan dirinya dikasih oleh tetangga dan menyuruh orang untuk memasak.
"Kaki saya tidak kuat sejak saya jatuh di Tegalan. Mau bagaimana lagi, daripada saya pulang dan bolak-balik saya tinggal saja di sini," ungkapnya.
Ibu renta ini juga mengaku tidak malu, meskipun tinggal di poskamling itu serta sesekali jadi cibiran warga.
"Yang malu itu yang nyolong. Saya di sini jualan nak. Saya juga ingin hidup, ya cari uangnya di sini," kata dia kepada Suaraindonesia.co.id, sambil meneteskan air mata.
Meskipun banyak bantuan dari pemerintah yang digelontorkan, dirinya mengaku tidak pernah mendapatkan.
Bahkan, menurutnya, ada tetangga yang mampu malah mendapatkan.
"Hanya saya tidak dikasih katanya karena tidak dapat KK. Ya sudah lah, mungkin bukan rejeki ibu," ungkapnya.
Sementara salah seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya membenarkan, kalau ibu lansia itu tidak pernah mendapatkan bantuan.
"Ibu itu layak, malah tidak dapat. Ada yang mampu sementara yang mampu ada bantuan selalu dapat, bahkan ada yang dobel," bebernya sambil berlalu pergi.
Sementara Kepala Desa Suren, H.Tahe membenarkan kondisi memprihatinkan yang dialami Sunari.
Pihaknya mengaku, sudah beberapa kali mengajak ibu tersebut untuk pulang agar tidur di rumah namun tidak mau.
"Saya sudah klarifikasi ke pak kasun (kepala dusun) itu memang tidak pernah dapat bantuan baik PKH ataupun BPNT. Artinya, itu kan kebijakan pendamping," akui dia.
Namun begitu, pria yang juga menjadi pengusaha ayam ternak potong ini mengakui sudah mendaftarkan ibu tersebut ke program penerima BLT dampak Covid-19.
"Sudah kita daftarkan catering lansia (makanan) dan sekarang sudah dimasukan ke datanya BLT tetapi, masih belum rerealisasim. Kan masih di Pak Jokowi," lugasnya.
Pihaknya berkomitmen, asal Sunari mau dan bersedia pulang akan mendapatkan penanganan cepat dari pemerintah desa.
"Jadi pemdes siap kondisikan tanpa menunggu bantuan pemerintah, rumahnya kita betulkan, dan ibu itu minta dibuatkan warung," pungkas kades itu.
Berita Terkait
-
Nekat, Suryono Sembunyikan Mobil dalam Truk Demi Mudik ke Lampung
-
Ngamuk saat Kena Razia PSBB, Pemobil: Saya Taat ke Aturan Allah
-
Tak Punya Uang, Tukang Becak dan Keluarga Cuma Makan Pakai Bumbu Penyedap
-
Ramadan dan Ada Wabah Corona, 14 Cewek - Cowok Digerebek Mesum di Kos
-
Pandemi Virus Corona Bikin Maia Estianty Bahagia, Kok Bisa?
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Rupiah Terjun Bebas ke Rp16.368, Paling Merana di Asia Hari Ini
-
Pukulan Telak Honda di Pasar Otomotif Indonesia, Penjualan Anjlok dan Dealer Berguguran
-
Download Video TikTok Favoritmu Tanpa Logo dengan Snaptik Gratis!
-
Terbitkan 20,9 Juta Saham Baru, PANI Gelar Private Placement Rp300 Miliar
-
3 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Awet Berhari-hari, Harga Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Dorong UMKM Tumbuh Pesat, BRI Salurkan Kredit Rp1.137,84 Triliun ke Pelaku Usaha
-
Kejari Surabaya Tahan Tersangka Korupsi Aset PT KAI, Negara Rugi Rp4,77 Miliar
-
Polisi Usut Pungli Program Sertipikat Tanah Gratis di Sampang
-
Festival Kuliner Kampoeng Tempo Doeloe 2025, BRI Tawarkan Hadiah dan Lelang Gadget Eksklusif
-
IM3 Perkenalkan SATSPAM di Surabaya, Fitur Proteksi Otomatis dari Penipuan Digital