SuaraJatim.id - Dua orang yang terkonfirmasi positif virus corona dan menjalani isolasi mandiri di salah satu rumah di Jalan Ki Hajar Dewantara Kelurahan Jombatan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akhirnya memilih pergi.
Mereka memilih meninggalkan rumah saudaranya itu dan tinggal di rumah masing-masing. Salah satunya di Diwek, Jombang.
Kapolres Jombang AKBP Bobby Paludin Tambunan menjelaskan malam setelah diminta meminggalkan Kelurahan Jombatan, dua orang tersebut langsung pergi dan pindah ke rumah masing-masing.
"Sudah. Mereka langsung pulang ke rumah masing-masing di Diwek. Sudah tidak ada masalah kok," jelas Bobby pada Suara.com, Senin (4/5/2020) melalui sambungan telepon.
Lebih lanjut Bobby mengatakan, kejadian di Kelurahan Jombatan karena tidak adanya sosialisasi pada warga setempat. Jika sosialisasi itu sudah sampai ke warga, Bobby yakin tidak akan ada kejadian pengusiran tersebut.
"Kejadian itu hanya karena tidak ada sosialisasi ke warga. Coba kalau ada sosialisai pasti tidak akan terjadi," ungkapnya.
Sebelumnya. Warga Jalan Ki Hajar Dewantara Kelurahan Jombatan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, berdemonstrasi mendatangi salah satu rumah di tepi jalan, Minggu (3/5/2020) malam.
Mereka meminta agar dua orang yang tinggal di rumah tersebut segera angkat kaki. Pasalnya dua orang itu merupakan pasien yang terkonfirmasi positif covid-19.
Namun sejak empat hari lalu, dua orang tersebut diisolasi mandiri di rumah itu. Tentu saja, kehadiran dua pasien Covid tersebut mengusik ketenangan warga. Warga gundah.
Baca Juga: Kisah Pengusaha Peti Jenazah Jogja, Jarang Dapat Pesanan Saat Wabah Corona
Puncaknya, Minggu malam warga berkumpul di depan rumah berpagar putih. Secara bersamaan, mereka merangsek ke rumah yang digunakan untuk isolasi.
Mereka menempelkan poster yang berisi pengusiran. Puluhan warga juga berteriak-teriak agar yang menghuni rumah tersebut segeri angkat kaki.
“Kami tidak mau kedatangan tamu yang positif terjangkit Covid. Apalagi dua orang itu bukan warga Kelurahan Jombatan. Cepat keluar dan pergi,” teriak salah satu warga.
Situasi semakin tegang ketika pemilik rumah yakni Luluk menerobos kerumunan massa. Luluk yang berpakaian serba hitam itu meminta warga tidak berbuat seenaknya.
Kalau memang tidak sepakat, Luluk meminta warga membuat surat resmi yang dilampiri tanda tangan penolakan oleh warga.
Namun warga bergeming. Mereka tetap meminta agar dua orang yang sedang diisolasi itu segera hengkang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Polisi Ringkus Kakek Cabuli Anak di Bondowoso, Bujuk Korban dengan Rp 5 Ribu!
-
Pencarian Bocah Hilang di Blitar Dihentikan, Ini Alasannya
-
BRI Sukses Raih Penghargaan Internasional untuk CSR Melalui Program BRInita dan BRILiaN
-
Khofifah: Perkuat Pengawasan APIP untuk Cegah Praktik Korupsi!
-
Banyak Pengajuan Unit Usaha KDKMP Ditolak di Jatim, Ternyata Ini Penyebabnya