SuaraJatim.id - Sate Ayam Setono Ponorogo tak laku selama wabah corona. Pedagang pun menjerit omzet dagangan mereka turun.
Masa pandemi Covid-19 ini, menjadi masa yang sulit bagi penjual sate ayam di Ponorogo. Mereka pun menagih ucapan Presiden Jokowi jika ada keringanan bank untuk membayar cicilan pinjaman.
“Dampak virus corona ini sangat luar biasa bagi kami. Kini omset penjualan tinggal 25 persen dibanding hari-hari sebelum ada virus corona dulu,” kata ketua paguyuban sate ayam Setono Ponorogo Samsul Hidayat, Kamis (6/5/2020).
Selain penjualan harian yang sepi, Samsul juga merasakan tidak adanya pesanan untuk acara-acara, seperti mantenan, hajatan maupun arisan selama pandemi ini. Bahkan awal-awal pandemi bulan Februari dan Maret lalu, merasakan pembatalan pesanan.
“Tercatat ada 4 pembatalan pesanan sate ayam kepada saya, ya alasannya karena virus corona tersebut,” katanya.
Meski penjualan sepi, mau tidak mau Samsul memang harus tetap berjualan. Sebab mata pencahariannya ya dari dulu menjual sate.
Selain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dia juga harus memenuhi kewajiban membayar pinjamannya di bank setiap bulannya.
Sampai-sampai situasi sekarang ini diibaratkannya sudah ada untuk dimakan gitu sudah bersyukur.
“Dulu Pak Jokowi bilang ada penangguhan pembayaran pinjaman selama setahun, tapi saat kami konfirmasi ke pihak bank, katanya belum ada perintah,” katanya.
Baca Juga: Wali Kota Depok: Pasien Sembuh Corona Lebih Banyak dari yang Meninggal
Kondisi serupa, kata Samsul juga dialami oleh 51 penjual sate yang tergabung dalam paguyuban sate setono Ponorogo. Dia berharap ada perhatian dari Pemerintah atas kondisi para penjual sate ayam ini.
Sebab, tidak bisa dipungkiri merekalah yang selama ini melestarikan makanan khas Ponorogo itu.
“Hanya didata dari kelurahan, tapi katanya tidak semua yang dapat bantuan, padahal kami warga yang terdampak atas virus corona ini. Semoga ada perhatian Pemerintah atas kondisi kami ini,” katanya.
Hal senada juga diutarakan Zainul Mustofa, penjual sate ayam setono lainnya. Sekarang hampir tidak ada warga dari luar kota yang mampir ke kampung sate di kelurahan Setono. Ya karena virus asal Wuhan China tersebut sebagai alasannya. Padahal dulunya banyak yang berkunjung, dan menjadikan sate ayam setono menjadi oleh-oleh khas Ponorogo saat dibawa pulang.
“Semoga virus corona ini segera berakhir, sehingga bisa menjual sate seperti sedia kala, sebab wabah ini sangat merugikan kami,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Tiga Rumah Sakit di Jember Curang dalam Klaim JKN
-
10 Fakta Amalan Dzikir 313 Kali Bada Isya Pembuka Pintu Rezeki Tanpa Batas
-
Dividen Seret, DPRD Jatim Telaah Laporan Keuangan BUMD dan Anak Perusahaannya
-
Garda Terdepan yang Terlupakan, Waka DPRD Jatim Perjuangkan Nasib Perawat Desa
-
BRI Sabet Penghargaan Inovasi 2025, Qlola Jadi Kunci Transformasi Digital Perusahaan