SuaraJatim.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini naik pitam saat membicarakan kesediaan tempat tidur bagi warga Kota Surabaya, yang terkonfirmasi positif Virus Corona.
Kemarahan Risma ini terlihat saat membahas hal tersebut dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur di Halaman Balaikota Surabaya, Senin (11/5/2020).
Dalam pertemuan tersebut, Risma jengkel dan menjelaskan jika pasien yang positif terinfeksi Virus Corona dari Kota Surabaya, tak mendapat tempat perawatan di rumah sakit rujukan yang ada.
"Masa di kota sendiri enggak dapat tempat perawatan. Contohnya, di RS Soewandhi, dipenuhi pasien dari luar kota, semuanya dirujuk ke Surabaya. Sementara, pasien asal Surabaya malah tidak dapat tempat," ujarnya di depan pengurus IDI Surabaya dan Persi Jatim.
Baca Juga: Terungkap! 16 Sumber Penularan Virus Corona di Surabaya
Setelah pertemuan tersebut, Risma memberikan keterangan pada awak media, jika pasien dari luar kota yang datang ke Surabaya, bisa mencapai 50 persen dari kapasitas rumah sakit.
"Kalau hitungan saya sampai 50 persen. Datangnya ke UGD. Di Soewandi dan BDH, (langsung) datang ke UGD. Kalau dia OTG dia kemana-mana kan kita juga berat. Jadi kita sampaikan seperti itu," ujarnya.
Risma mengimbau, agar pasien dengan gejala ringan atau ODP dari daerah lain sebisa mungkin tidak dirujuk ke Surabaya. Terlebih lagi, jika ada fasilitas rumah sakit di kota atau kabupaten tempat tinggal pasien.
"Nanti mereka harus ikuti bagaimana protokolnya. Jadi nggak semua orang masuk terus diterima. Padahal protokolnya kan harus diikuti. Kalau sedang-sedang saja kenapa harus dirujuk di rumah sakit Surabaya."
Saat ini, Pemkot Surabaya sudah melakukan komunikasi dengan salah satu rumah sakit agar bisa digunakan sebagai ruang tempat perawatan pasien.
Baca Juga: PSBB Surabaya Periode Kedua Dimulai 25 Mei, Akan Lebih Galak ke Pelanggar
"Kami sudah mengkomunikasikan dengan rumah sakit Husada Utama, untuk bisa kita gunakan. Ruang hall pertemuannya katanya bisa sampai 500 bed. Bed-nya dari kita nanti kita bantu, kemudian kita bisa gunakan untuk pasien kita," ujarnya.
Berita Terkait
-
IDI Bogor Komitmen Tingkatkan Kapasitas Dokter, Percepat Penanganan Darurat, Hengky Apresiasi
-
IDI Kecam Dokter Promosi Produk Kecantikan di Medsos: Melanggar Etik!
-
IDI Kecam Keras Penganiayaan Dokter di Papua, Tuntut Jaminan Keamanan Nakes
-
Masih Ada Dokter di Papua Alami Kekerasan, PB IDI Desak Pemerintah Beri Jaminan Keamanan
-
Prabowo Luncurkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis, IDI Beri 12 Rekomendasi Penting
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Momen Pilkada, Harga Emas Antam Langsung Melonjak
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
Terkini
-
Khofifah Siapkan Tim Khusus untuk Kawal Suara di TPS
-
Jelang Coblosan, Tri Rismaharini Dapat Pesan dari Ponpes Sunan Derajat
-
Heboh! Viral Detik-detik Penculikan Anak di Blitar: Korban Dibujuk Beli Jajan
-
KPU Jatim: EVP Ruang untuk Bertukar Pengalaman Mengenai Pemilu
-
Tidak Netral, Kades di Situbondo Divonis 3 Bulan Penjara dengan Percobaan