SuaraJatim.id - Manajemen Ramayana Gresik menunggu kepastian Dinas Kesehatan tentang hasil pemeriksaan pengunjung dan karyawannya yang dinyataan positif corona atau reaktif setelah rapid test. Pihak manajemen pun menyatakan jika reaktif rapid test belum tentu positif corona.
Rapid test merupakan metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona. Bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona.
Rapid test di Ramayana Gresik digelar oleh Tim Gugus Tugas Gresik kemarin pada (17/5/2020) kemarin. Untuk pemeriksaan lanjutan, orang yang positif corona berdasar rapid test harus menjalankan tes swab . Selain itu mengisolasi diri selama 14 hari.
“Belum bisa dikatakan positif, karena rapid tes itu hanya testimoni awal untuk melihat gejala. Apalagi tingkat keakuratan rapid test hanya 60 persen. Kami tunggu pengumuman lanjutan dari pemerintah dia positif atau negatif,” kata Store Manager Ramayana Gresik, Beni Arianto saat ditemui SuaraJatim.id di ruangannya, Senin (18/5/2020).
Baca Juga: Ada Karyawan Positif Corona Rapid Test, Ramayana Gresik Justru Makin Ramai
Selain itu dia juga menyebut, dua orang yang dinyatakan reaktif itu satu di antaranya pengunjung dan satunya lagi pegawai mal. Dia memastikan pegawai tersebut sudah menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari, sesuai anjuran pemerintah.
Sebelumnya, Sekretaris Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Gresik Tursilo menuturkan, setelah mengetahui adanya lonjakan pengunjung di setiap pusat perbelanjaan, pihaknya langsung menggelar rapid test di tempat. Dalam operasi tersebut ada dua orang yang dinyatakan reaktif virus corona.
“Ada dua orang yang dinyatakan reaktif virus corona, satu dari pengunjung mal dan satunya lagi dari pegawai mall. Selanjutnya mereka akan ditangani oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik dan akan dilakukan isolasi mandiri,” kata Tursilo.
Pihaknya juga menyinggung soal pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Ramayana. Semestinya sesuai aturan, seluruh pusat perberlanjaan boleh membuka pelayanan pada pukul 12.00 WIB hingga 20.00 WIB.
Namun di lapangan, faktanya aturan itu tidak dilakukan. Pihak mall karena melihat pengunjungnya membludak malah membuka pelayanan pada pukul 09.00 WIB. Dalam hal ini, Tim Gugus Tugas akan memberikan saksi jika manajemen mall tidak menghiraukan.
Baca Juga: 2 Orang Positif Corona setelah Belanja di Ramayana Gresik
“Ini teguran lisan dan tulis. Tapi kalau diteruskan sanksinya bisa pencabutan izin usaha. Apalagi dalam aturan pencegahan virus corona yang boleh tetap buka adalah toko yang menjual makanan. Namun di sini hanya menjual pakaian yang tingkat kebutuhannya masih bisa ditunda,” paparnya.
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
Kesaksian Detik-detik Atap Sekolah SD di Jember Ambruk Saat Jam Pelajaran, Murid Berhamburan
-
60 Hari Keliling Jatim, Ini yang Didapat Risma-Gus Hans
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes To Ciputra Surabaya: Nikmati Punya Rumah Harga Seru Bertabur Bonus!
-
Bertemu Ratusan Milenial, Emil Dardak Beri Pesan Penting: TPS Masih Buka
-
Aneh Tapi Nyata! Warga Sumenep Niat Bikin Sumur yang Keluar Malah Api