Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 21 Mei 2020 | 18:07 WIB
Warga Mojokerto rela terancam tertular virus corona demi bantuan sosial atau Bansos Rp 200 ribu di kantor Kecamatan Magersari. (BeritaJatim)

SuaraJatim.id - Warga Mojokerto rela terancam tertular virus corona demi bantuan sosial atau Bansos Rp 200 ribu di kantor Kecamatan Magersari. Bagaimana tidak, mereka mengabaikan imbauan pemerintah untuk menjaga jarak selama pandemi Covid-19.

‘Uyel-uyelan’ warga ini dilakukan untuk mencairkan bantuan sosial (bansos) Tunai dari Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 200 ribu.

Kerumuman massa terlihat sejak pagi hari, menyusul dari warga enam kelurahan di Kecamatan Magersari diberikan jadwal masing-masing. Yakni mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Setiap kelurahan diberikan waktu selama dua jam untuk melakukan pencairan Bansos Tunai Provinsi Jawa Timur.

Di Kecamatan Magersari sendiri ada sebanyak 1.946 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di enam kelurahan. Sementara di Kecamatan Prajurit Kulon ada sebanyak 1.450 KPM dan Kecamatan Kranggan sebanyak 1.604 KPM dengan total di tiga kecamatan di Kota Mojokerto sebanyak 5.000 KPM.

Baca Juga: Ngumpet di Asrama, Tahanan Terjangkit Corona di Jayapura Kabur dari RS

Tampak TNI/Polri berjaga di pintu gerbang masuk kantor Kecamatan Magersari. Sesuai jadwal masing-masing kelurahan, petugas meminta masuk warga ke dalam aula kantor Kecamatan Magersari.

Dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan surat pemberitahuan terkait pencairan, warga bisa mencairkan anggaran sebesar Rp 200 ribu tersebut.

Salah satu KPM, Samiati (58) mengatakan, ia sudah mengantre sejak pukul 13.00 WIB dan baru bisa mencaikan bansos tunai dari Provinsi Jawa Timur sekira pukul 15.00 WIB.

“Mencairkan bantuan Covid sebesar Rp 200 ribu. Uangnya untuk belanja keperluan sehari-hari, iya takut (berdesak-desakan, red),” ungkapnya, Kamis (21/5/2020).

Hal yang sama diungkap warga lainnya, Tri (40). Meski sudah menggunakan masker namun karena ia membawa balita (bawah usia lima tahun), ia takut berkerumun dengan warga sekitar.

Baca Juga: Penularan Corona Masih Tinggi, Pemerintah Enggan Longgarkan PSBB

“Iya takut, makanya saya nyerobot karena bawa anak kecil. Ini dapat Rp 200 ribu, akan saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.

Load More