SuaraJatim.id - Kamtin, nenek berusia 100 tahun asal Surabaya harus menjalani perawatan satu bulan di Rumah Sakit PHC Surabaya. Itu setelah ia dipastikan positif terinfeksi Covid-19.
Dihubungi Jatimnet.com, Siti Aminah, menantu Kamtin mengisahkan bahwa awalnya tidak ada yang sadar kalau sang ibu terjangkit virus SARS CoV-2.
Meski si nenek tinggal di kawasan zona merah, sekitar wilayah Pasar PPI Jalan Gresik Surabaya, namun ia tidak pernah keluar rumah.
"Mbah itu tidak pernah keluar rumah, karena sudah sepuh ya. Mungkin terpaparnya itu karena lingkungan situ kan zona merah. Mungkin ada tetangga yang masuk, gak tahu lagi ya," ujar Aminah, Senin (1/6/2020).
Awal diketahui Kamtin terinfeksi virus ini, pada pertengahan April lalu. Kamtin yang tinggal bersama kakak suami Aminah di Jalan Gresik, kata Aminah, mengeluh tidak enak badan.
"Minta dibawa ke rumah sakit. Jadi kita bawa ke klinik dulu," kata dia.
Dokter pun mendiagnosa ada masalah di lambung Kamtin. Tetapi badan Kamtin belum juga membaik. Dirinya masih mengeluh badannya terasa letih dan pegal.
"Kok loro Kabeh (sakit semua)," kata Aminah.
Merasa harus mendapatkan perawatan yang lebih intensif, Kamtin lantas dibawa ke Rumah Sakit Al Irsyad Surabaya. Dari situ disarankan untuk uji Covid-19 di Rumah Sakit PHC Surabaya. Hasilnya, nenek yang lahir di Dusun Gendong perbatasan Surabaya dengan Gresik itu positif terinfeksi virus SARS CoV-2.
Baca Juga: Banyak Balita Tidur di Tenda, Korban Kebakaran di Menteng Keluhkan Ini
Akhirnya, Kamtin disarankan untuk mendapat perawatan di Rumah Sakit PHC Surabaya.
"Sebenarnya mbah Kamtin cirinya orangnya hidupnya bersih. Kemudian kalau badannya pegel-pegel suka minum jamu. Sudah bisa merasakan diri sendiri dan bisa menyiasati dirinya sendiri," kata dia.
Kebiasaan Kamtin ini memudahkan selama dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya. Aminah yang selalu kontak perawat untuk memastikan kondisi ibu mertuanya itu mengaku mendapat kabar bahwa Eyang Kamtin memiliki tubuh prima dan tidak susah saat diminta minum obat.
Dua pekan setelah mendapat perawatan, Aminah menyebutkan, Kamtin sudah mulai membaik. Tetapi ia baru benar-benar diizinkan pulang setelah mendapat perawatan selama hampir satu bulan. Usai dites dan hasilnya negatif Covid-19, Kamtin diperbolehkan pulang satu pekan menjelang Idul Fitri.
Sekarang Kamtin tinggal bersama Aminah di Jalan Sedayu Krembangan Surabaya.
"Untuk masyarakat cintai orang tua kita. Lindungi orang tua dari Covid-19. Percayalah Covid-19 bisa disembuhkan asalkan disiplin, hidup bersih, pakai masker, dan patuhi protokoler kesehatan. Itu saja sudah vaksin untuk Covid-19," tandasnya.
Berita Terkait
-
Pasien Corona di Jakpus Nyaris 1.000 Kasus, 77 Meninggal, 226 Sembuh
-
Nyaris 27 Ribu, Pasien Covid-19 RI 1 Juni Tembus 26.940 Kasus
-
Suami Diisolasi, Istri Wali Kota Tidore Meninggal Akibat Covid-19
-
Ahli: Perlu Dialisis Ginjal untuk Lawan Virus Corona Covid-19
-
Pasien Corona Kabur dari RS, Ngamuk saat Dijemput Petugas Medis
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
Terkini
-
CEK FAKTA: Desain Uang Terbaru Rupiah Tanpa Tiga Nol, Benarkah?
-
2 PMI Asal Ponorogo Dikabarkan Jadi Korban Kebakaran di Hong Kong, Dinasker Buka Suara
-
Kronologi 2 Sopir Truk Dirampok di Lamongan, Seorang Dianiaya hingga Luka-luka!
-
Polisi Ringkus Kakek Cabuli Anak di Bondowoso, Bujuk Korban dengan Rp 5 Ribu!
-
Pencarian Bocah Hilang di Blitar Dihentikan, Ini Alasannya