SuaraJatim.id - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jember menyiapkan sebanyak 50 ribu tes cepat COVID-19 untuk menyambut kedatangan santri yang tersebar di 600 lebih pondok pesantren (ponpes) di wilayah tersebut.
"Pemeriksaan kesehatan kepada santri bagian dari protokol kesehatan di pesantren untuk menghadapi kembalinya para santri," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jember Gatot Triyono seperti dilansir Antara di Jember pada Minggu (7/6/2020).
Gatot mengemukakan, pemeriksaan tes cepat Covid-19 akan dilaksanakan untuk santri dari Jember maupun dari luar Jember.
"Santri dari Jember yang akan kembali ke pondok di luar Jember juga harus menjalani tes cepat COVID-19, agar saat tiba di pondok pesantren sudah bisa dipastikan aman dari paparan Virus Corona," katanya.
Sementara itu, Ponpes Bustanul Ulum Bulugading di Desa Langkap, Kecamatan Bangsalsari menjadi pondok pertama mendapatkan pelayanan tes cepat Covid-19 secara gratis dari Pemkab Jember.
Camat Bangsalsari Murtadlo mengatakan, sebanyak 1.200 santri Bustanul Ulum mengikuti pemeriksaan tes cepat sebelum masuk ke kamar masing-masing dan wali murid santri yang mengantar tidak boleh masuk ke pesantren.
"Tes cepat Covid-19 juga dilakukan kepada pengasuh, keluarga pengasuh, serta para guru yang berjumlah 125 orang. Bahkan saat santri datang, seluruh barang dikumpulkan jadi satu dan disemprot disinfektan," katanya.
Jika hasil tes cepat santri nonreaktif, maka santri bisa masuk ke kamar masing-masing, namun apabila reaktif langsung dikirim ke rumah sakit untuk menjalani isolasi.
"Untuk memastikan dilakukan menjaga jarakk fisik, semua kamar santri diperiksa. Dulunya satu kamar ditempati 15 santri, kini harus diisi enam santri saja," katanya.
Baca Juga: Tetap Produktif di Tengah Pandemi, Ponpes di Bantul Ajak Santri Wirausaha
Sementara itu, Dewan Pengasuh Ponpes Bustanul Ulum Muhammad Nurul Abror mengatakan tes cepat sangat penting di situasi pandemi COVID-19 dan sebelum adanya tes cepat gratis dari Pemkab Jember, ponpes telah memberlakukan protokol kesehatan.
"Tes cepat itu sangat membantu pihak pesantren untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan pesantren sebelumnya juga telah mengimbau santri untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti cuci tangan, bermasker, dan menerapkan social dan physical distancing," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Kisah Santri 13 Tahun Tularkan Corona ke Ibu, Ayah dan Adik di Ponorogo
-
Semangat Para Santri Tadarus Al Quran Ditengah Wabah Corona
-
Seluruh Santri Temboro di Ponorogo Akan Dites Swab Virus Corona
-
Tetap Produktif di Tengah Pandemi, Ponpes di Bantul Ajak Santri Wirausaha
-
Santri Positif Corona Sempat Jadi Imam Salat, 2 Desa di Bone Disterilkan
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Inovasi Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Produk Ramah Lingkungan
-
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak
-
DVI Jatim Ungkap Identitas 3 Korban Ponpes Al Khoziny: Ini Datanya!
-
Kisah Ibnu, Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Dikira Hilang Ternyata Selamat
-
Khofifah Tegaskan Profesionalisme Tim DVI dalam Identifikasi Korban Mushalla Ponpes Al Khoziny