SuaraJatim.id - Viralnya video yang menggambarkan pemulangan paksa mayat pasien positif Covid-19 dari salah satu rumah sakit di Kota Surabaya menambah panjang daftar kenekatan warga yang enggan mematuhi protokol Corona.
Kejadian tersebut dilakukan oleh salah satu keluarga di Kelurahan Pegirian Kota Surabaya pada beberapa waktu lalu.
Menurut penjelasan Lurah Pegirian Menik Hartawanta warganya yang berusia 48 tahun tersebut mengalami sakit dan dilarikan menuju Rumah Sakit PHC. Karena adanya indikasi gejala Covid-19, pasien itu diminta untuk melakukan swab.
"Dari RS PHC itu di rapid, di tes swab kan hasilnya keluar lama terus di bawa pulang sempat enakan. Tapi waktu pulang itu kan dia dipantau pihak Puskesmas karena statusnya PDP," ujar Menik saat dihubungi SuaraJatim.id, Sabtu (6/6/2020).
Selang beberapa hari, sakit yang diderita oleh pasien tersebut kambuh. Akhirnya keluarga pasien membawa ke Rumah Sakit Paru untuk diperiksa. Namun, pihak keluarga saat itu menutupi fakta bahwa pasien itu positif Covid-19.
"Awalnya memang proaktif, 30 Mei itu sudah diinfokan ke keluarga (positif Covid-19). Saya nggak tahu alasannya apa. Rumah sakit juga nggak tahu kalau pasien itu meninggal dengan status Covid-19," ucapnya.
Diketahuinya pasien ini meninggal berstatus positif Covid-19 pada Kamis (4/6/2020), setelah pihak RS Paru melaporkan ke Puskesmas setempat. Pihak rumah sakit akhirnya langsung menyiapkan pemulasaraann jenazah dengan protokol kesehatan.
Ketika jenazah sudah disterilkan dengan di semprot disinfektan dan dibungkus kantong mayat untuk kemudian dimasukkan ke dalam peti, muncullah keluarga dengan warga yang lain tak terima dan memaksa membawa pulang jenazah.
Pihak rumah sakit yang kewalahan dengan kondisi massa yang cukup banyak akhirnya merelakan jenazah tersebut di bawa pulang dengan paksa oleh keluarga.
Baca Juga: Bikin Ngeri! Warga Paksa Bawa Pulang Mayat Pasien Corona Pakai Gledekan RS
"Pas mau dimasukkan ke peti keluarganya ini ngeyel digeret, massanya kan banyak, kira-kira mungkin 50-an itu keluarga sama warganya. Digledek sama ranjangnya sampai ke rumah," ungkapnya.
Kabar tersebut pun ramai, dan akhirnya perangkat desa Pegirian beserta kepolisian setempat membantu memediasi keluarga dan warga yang ikut memulangkan untuk bisa mengerti kondisi yang terjadi.
"Karena warga ini nggak percaya kalau positif Covid-19. Pihak rumah sakit kan gak bisa ngasih bukti karena yang punya hasil tesnya itu RS PHC," katanya.
Menik yang mengaku saat itu dibantu perangkat desa dan Babinsa serta Bhabinkamtibmas, akhirnya bisa membujuk pihak keluarga agar jenazah dimakamkan ke pemakaman khusus jenazah Covid-19 di TPU Keputih Surabaya.
"Kita jelaskan, di mediasi itu, Alhamdulillah berhasil. Sehingga keluarga itu berkenan jenazah di makamkan ke TPU Keputih. Awalnya mereka pingin dimakamkan di sekitar Pegirian karena mungkin ya mau bersebelahan dengan makam keluarga yang lain," jelasnya.
Rupanya setibanya di tempat pemakaman, keluarga sempat melakukan penolakan kembali. Mereka meminta jenazah dimakamkan tanpa menggunakan peti.
Berita Terkait
-
Bikin Ngeri! Warga Paksa Bawa Pulang Mayat Pasien Corona Pakai Gledekan RS
-
Marak Warga Paksa Bawa Pulang Jenazah Corona, Polisi Jaga RS se-Makassar
-
Jenazah PDP Corona Asal Tambun Dibawa Pulang Paksa Warga dari RS Mekar Sari
-
Puluhan Warga Geruduk Hotel Karantina Covid-19, Mau Jemput Paksa Pasien
-
Gubernur Sulsel Minta Pelaku Pengambil Paksa Jasad PDP Corona Ditangkap
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
AgenBRILink Jadi Pilar Inklusi Keuangan, BRI Terus Inovasi Layanan
-
10 Mitos Kulit Kijang yang Sering Dipakai Sebagai Jimat Supranatural
-
Spesifikasi Moisturizer Hanasui, Manfaat Penggunaan, dan Harganya
-
Gubernur Khofifah Apresiasi 105 Siswa "ADEM" Papua di Jatim Berhasil Tembus PTN
-
Fakta 8,5 Jam Pemeriksaan Khofifah oleh KPK: Gubernur Jatim Ungkap Rumitnya Alur Dana Hibah