Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 10 Juni 2020 | 17:54 WIB
Sambut New Normal Ponpes Nurul Ulum Lakukan perbaikan sarana untuk mendukung pembelajaran sesuai dengan protokol Covid-19. [Suara.com/Farian]

SuaraJatim.id - Konsep New Normal Life yang digaungkan di berbagai daerah ternyata juga mulai diadaptasi di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Ulum Kabupaten Blitar. Ponpes yang berlokasi di Kelurahan Kedung Bunder, Kecamatan Sutojayan tersebut sudah mulai menyiapkan pelbagai persiapan menyambut para santri.

Persiapan menyambut para santri di ponpes yang dipimpin KH Agus Muadzin terlihat maksimal. Pihak Ponpes bahkan harus mengubah hingga membangun gedung baru untuk menampung para santri saat memasuki New Normal.

Pun mekanisme pembelajaran dan ibadah serta mengaji juga bakal berubah terutama, dari segi jarak termasuk tata cara makan.

"Kita suruh bawa alat makan sendiri. Sendok, piring kita suruh bawa sendiri. Kalau dulu makan bisa bareng, untuk protokol kesehatan, akan ditiadakan," kata Kiai Agus saat ditemui pada Rabu (10/6/2020).

Baca Juga: Jelang New Normal, Pesantren Al Falah Ploso Siapkan Pola Hidup Baru

Ketika mendatangi ponpes tersebut, Kontributor Suara.com harus melewati serangkaian pemeriksaan kesehatan. Masuk ke dalam lingkungan pondok terlihat aktivitas pembangunan disana sini.

Gedung baru, alat cuci tangan, tempat hand sanitizer, dibangun oleh pihak pondok di depan tiap ruang kelas dan tempat istirahat termasuk bilik antiseptik yang sedang dibangun di depan pintu gerbang.

Di Musala juga terlihat lakban membentuk silang di bagian lantainya. Lakban silang tersebut bahkan juga meluber hingga keluar tempat ibadah tersebut. Bahkan, tanda tersebut sampai di depan beberapa ruang kelas. Tanda tersebut nantinya bakal dijadikan pembatas jarak antarsantri saat salat maupun mengaji.

Setidaknya ada 30 ruang kelas yang digunakan untuk belajar termasuk lorongnya juga dipakai. Jarak antara santri dengan pengajar juga dibuat agak jauh. Seluruh warga pondok diwajibkan menggunakan masker setiap beraktivitas.

"Aula juga demikian. Dulu hanya kita pakai untuk pembelajaran, sekarang akan kita fungsikan untuk salat agar tidak berkerumun di Mushola. Makanya kita hanya pakai dampar (bangku pendek) agar dengan mudah bisa dipindah," ungkap Agus.

Baca Juga: Soal New Normal di Pondok Pesantren, Begini Penjelasan Kemenko PMK

Gedung pembelajaran di Ponpes Nurul Ulum rata-rata bertingkat empat. Bagian atasnya bangunan dijadikan lokasi mencuci dan menjemur pakaian para santri. Kamar mandi juga dibangun besar-besaran untuk memudahkan para santri mandi agar tidak bertumpuk.

Load More