SuaraJatim.id - Putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono, dipastikan menjadi calon bupati di Pilkada Kabupaten Kediri 2020. Dhito, sapaan Hanindhito, akan berpasangan dengan Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Kediri, Dewi Maria Ulfa.
Kepastian itu didapat usai pasangan Dhito-Dewi mengantongi rekomendasi dari PDI Perjuangan dan PKB untuk maju sebagai bacabup dan bacawabup. Tak hanya PDI Perjuangan dan PKB, partai lainnya pun bisa jadi merapat ke pasangan ini.
Hal itu sejalan dengan keinginan PDI Perjuangan yang berambisi merangkul seluruh parpol pemilik kursi di DPRD Kabupaten Kediri. Tujuannya satu, yakni menjadikan pasangan Dhito-Dewi sebagai calon tunggal dalam pesta demokrasi lima tahunan.
"Kami berharap semuanya merapat, harapannya kan demikian. Tetapi kan politik itu dinamis, kita nggak bisa memaksakan," ujar Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto, kepada SuaraJatim.id di kantornya, Rabu (17/6/2020).
Baca Juga: Putra Pramono Anung Kantongi Rekomendasi PDIP Maju Pilkada Kediri 2020
Dodi tak risau dengan suara-suara sumbang yang menenantang wacana calon tunggal di Pilkada Kabupaten Kediri 2020. Pihaknya berdalih keberadaan calon tunggal tidak melanggar regulasi baik Undang-undang Pemilu maupun PKPU.
"Saya rasa sah-sah saja (adanya calon tunggal), kalau ada pro dan kontra itu hal yang wajar. Karena berumah tangga saja, satu keluarga, satu rahim pun kadangkala ada pro dan kontra (menyikapi) dinamika politik," tuturnya.
Ketua DPC PKB Kabupaten Kediri, Sentot Djamaludin, menilai Dhito-Dewi merupakan duet ideal. Ia yakin di tangan keduanya Kabupaten Kediri akan semakin bertambah maju, tentunya tanpa meninggalkan aspek religiositasnya.
Selain PDI Perjuangan dan PKB, ada satu parpol lainnya yang melempar sinyal bakal segera bergabung. Partai tersebut ialah Golkar. Internal partai tersebut telah bersepakat pencalonan Dhito, hanya saja SK rekomendasi belum turun dari DPP.
"Kita kan sepakat dengan Dhito ya. Itu formalnya (SK rekomendasi) belum datang, belum turun ke DPD. Kita ya mengikuti saja, apa yang direkom DPP ya kita ikuti," jelas Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golkar Kabupaten Kediri, Sigit Sosiawan.
Baca Juga: Elektabilitas Anak Pramono Anung di Pilkada Kediri Jeblok, PDIP Tetap Pede
Sementara parpol lainnya memilih wait and see dalam merespon munculnya pasangan Dhito-Dewi. Seperti Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Kediri, Yakup, yang memilih menunggu perkembangan politik di Kediri.
"Kami (Partai Demokrat) dengan Mas Dhito juga komunikasi baik. Tapi kaitannya dengan tindak lanjut belum. Jadi kami pun juga masih memantau perkembangan politik hari ini, tentu tetap berkomunikasi dengan pusat dan daerah," pungkas Yakup.
Kontributor : Usman Hadi
Berita Terkait
-
Permintaan Flyover dan Rusun dari Pemkot Bekasi, Pemprov DKI Masih Lakukan Pendalaman
-
Mitigasi Banjir Jakarta: Benahi Hulu atau Keruk Hilir? Ini Perang Logika Para Pemimpin
-
Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Tahun Ini? Gubernur Tunggu Perpres Prabowo
-
Bau Sampah RDF Rorotan Belum Hilang, Gubernur DKI Janji Beres Sebelum 22 Agustus: Mungkinkah?
-
Kontras! BMKG Sibuk Modifikasi Cuaca, Pramono Anung Sebut Jakarta Belum Butuh
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB: Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat