SuaraJatim.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantah pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang 70 persen masyarakat di Surabaya Raya yang masih banyak melanggar protokol kesehatan tak memakai masker.
Risma pun menjawab pertanyaan tersebut dengan sedikit tertawa karena menurutnya warga Surabaya sebenarnya sudah mematuhi protokol kesehatan. Ia meminta menyurvei sendiri orang-orang yang ada di jalanan.
"Eh masak ya, lihat, masak 70 persen. Kamu lihat saja di jalanan itu," ucap Risma usai Rapat Pengarahan Percepatan Penanganan Covid-19 bersama Menkopolhukam dan Mendagri di JW Marriot Surabaya, Jumat (26/6/2020).
Selain itu, Risma juga menampik jika Surabaya kekurangan tenaga medis. Ia sudah berkomunikasi dengan pihak rumah sakit di Surabaya dan sudah menghitung kapasitas medis dan bed nya.
"Jadi aku komunikasi dengan rumah sakit, memang yang memungkinkan rumah sakit Husada utama saat itu. Kita nambah 280 bed. Naudzubillah ya 200 itu belum pernah terisi," terang Risma.
Kemudian kita dibantu Siloam itu 40 bed, RS Siloam 40 bed, RS BDH 60 bed. Kalau dia ngomong nambah berarti dia sudah menghitung kapasitas medisnya," tambahnya.
Risma mengaku selama ini tak pernah kesulitan dalam menangani kasus Covid-19 di Surabaya. Pasien-pasien corona di Surabaya sudah di bawa ke rumah sakit, baik yang positif hingga pasien OTG.
"Jadi artinya ya memang aku ndak pernah kesulitan, kalau kita bawa yang positif ke rumah sakit, mereka misal banyak yang OTG
di RS Asrama Haji, di sana 476. Sebetulnya dia OTG ga merasa sakit, Mereka senang di situ," katanya.
Kontributor : Arry Saputra
Baca Juga: Risma Curhat Takut Dicurigai Jokowi Tak Kerja, Tutup Data Corona Surabaya
Berita Terkait
-
Sudirman Said Blak-blakan soal OTT Wamenaker Noel: Lingkaran Jokowi Terlalu Banyak Orang Bermasalah!
-
Ada Orkestrasi Bikin Rakyat Benci Prabowo, Jejak Kekuatan Lama hingga Robot Ikut Musuhi Presiden
-
Gagal ke Senayan Jadi Wamen, Harta Rp17 M Noel Disorot Usai Kena OTT KPK
-
'Ini Ganjil Sekali!', Dokter Tifa Bongkar Keanehan di Balik Pemeriksaan Kasus Ijazah Jokowi
-
Profil Wamenaker Immanuel Ebenezer, Tokoh 'Jokowi Mania' yang Diciduk KPK
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak