
SuaraJatim.id - Pernyataan Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan yang menyebut salah satu desa mengikuti "Haluan Kiri", menuai kontrovesi. Namun belakangan, dia meralat statmen yang telah diucapkannya tersebut.
Saat dihubungi Suara.com melalui telepon seluler, Rofiq dengan besar hati menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atau desa yang sempat disebut "Haluan Kiri".
Rofiq menegaskan, pernyataannya yang disampaikan ketika hearing dengan Pansus Covid-19 Kabupaten Pasuruan pada hari Senin (6/7/2020) itu merupakan salah ucap.
"Kepada masyarakat, saya mohon maaf. Jadi tidak ada niatan saya untuk menyampaikan itu 'Haluan Kiri', maunya saya mengatakan 'Haluan Kanan',” kata Rofiq, Rabu (8/7/2020).
Baca Juga: Tolak Program New Normal Pemerintah, Polisi Cap Desa Ini Beraliran Kiri
Ia melanjutkan, saat itu konsentrasinya agak terganggu karena sejumlah hal yang menjadi tanggung jawabnya sebagai Kapolres. Salah satunya, menjaga kondusivitas daerah di tengah ramainya aksi demo Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Saat ditanya apa yang dimaksud dengan kelompok kanan, Rofiq memberikan penjelasannya. Menurutnya, mereka adalah kelompok yang menganggap tidak penting menerapkan protokol kesehatan, apalagi mendirikan Kampung Tangguh dan cukup pasrah kepada Tuhan.
“Udah kita percaya sama Tuhan, bahwa Tuhan akan memberi kesembuhan kalau kita berdoa. Kan tidak bisa seperti itu. Kita harus melakukan upaya, ikhtiar,” imbuh Rofiq.
Sebelumnya diberitakan, Kapolres Pasuruan Ajun Komisaris Besar Rofiq Ripto Himawan mengklaim terdapat desa di wilayah hukumnya yang berhaluan kiri. Alasan Rofiq mencap kampung itu "kiri" adalah, desa tersebut menolak untuk dijadikan Kampung Tangguh.
Pernyataan kontroversial tersebut berawal saat ia menyampaikan penjelasan program penanganan Covid-19 di Kabupaten Pasuruan. Rofiq menyebut pihaknya melakukan penguatan penanganan Covid-19, salah satunya dalam pembentukan Kampung Tangguh.
Baca Juga: Karena Tolak Program New Normal Pemerintah, Kapolres Cap Desa Ini Kiri
Namun, dalam eksekusinya, Rofiq mengaku ada desa yang menolak untuk dijadikan Kampung Tangguh. Rofiq menyebut, desa tersebut merupakan desa beraliran 'kiri'.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pemandian Alam Banyu Biru, Spot Terbaik untuk Berenang di Kolam Alami
-
Safari Ramadhan ke Ponpes Pasuruan, Bahlil Sebut Peran Ulama Penting untuk Persatuan Indonesia
-
Wisata Kebun Pak Budi, Tempat Wisata untuk si Pencinta Pertanian di Pasuruan
-
Agrowisata Bhakti Alam, Wisata Alam dengan Konsep Pertanian di Pasuruan
-
Reco Kembar, Tempat Pemandian Alami dengan Pesona Dua Buah Batu yang Ikonik
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Shin Tae-yong! Tak Sabar Bertemu di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
- Selamat Datang Mauro Zijsltra! Mau Sumpah WNI Timnas Indonesia Debut di Tim Senior FC Volendam
- 7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Kapolres Sragen Garansi Hukuman Berat Predator Anak, Pasal Berlapis Menanti Guru Agama Bejat
-
Terungkap Modus Guru Agama di Sragen Cabuli Siswi SD, Berawal dari Kegiatan Ini
-
Sragen Gempar! Guru Agama Bejat Cabuli Siswi SD 21 Kali di Kelas
-
Persib Juara, Bojan Hodak Disejajarkan dengan Pemain Bayern Munich
-
24 Ribu Orang Sudah jadi Korban, PHK era Prabowo Makin Ngeri
Terkini
-
Truk TNI Muat Amunisi Terbakar di Tol Gempol, Satu Orang Meninggal Dunia
-
Kumpulan Link DANA Kaget Terbaru, Banjir Rejeki di Hari Selasa
-
Dongkrak Ekonomi Kerakyatan, BRI Geber Kredit Mikro
-
Heboh Pria Bersimbah Darah di Halaman Rumah Sakit Ketapang Sampang, Polisi Buka Suara
-
Kronologi Truk TNI Terbakar di Tol Gempol: Terdengar Suara Ledakan