Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 14 Juli 2020 | 14:18 WIB
Hewan kurban di Blitar (Suara.com/Farian)

Terlihat beberapa pedagang berjualan tanpa mengenakan masker. Ketika ditanya mereka tak ada yang merespon.

"Halah mas-mas, nggak mau repot," kata Penjual hewan kurban yang langsung beranjak pergi.

Siang itu, Pemkot Blitar juga melakukan pemantauan kesehatan hewan kurban. Selain memeriksa hewan, petugas juga menyeprot cairan desinfektan serta memberikan himbauan kepada warga pasar agar mengenakan masker.

"Karena memang masih banyak penjual hewan kurban yang tidak pakai masker. Makanya kami bersama Kemenag dan Dinas Kesehatan juga menghimbau masyarakat. Kami juga memantau kesehatan hewan yang dijual," beber Kabid
Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, Dewi Masitoh.

Baca Juga: Dampak Corona, Penjualan Hewan Kurban di Klaten Tak Seramai Tahun Lalu

Dalam pantauan di pasar hewan, petugas menemukan banyak sapi dan kambing yang menderita penyakit Myasis dan Hipersalivasi. Meski bukan penyakit yang membahayakan bagi manusia bila dagingnya dikonsumsi, namun Dinas Pertanian tetap memberikan pengobatan.

"Jadi penyakit ini bukan penyakit zoonosis atau yang membahayakan bagi manusia. Akan lebih baik sebelum disembelih disembuhkan dulu penyakitnya," pungkas Dewi.

Kontributor : Farian

Load More