SuaraJatim.id - Moh Mas'udi Hidayatullah alias Hidayat, pria yang telah membunuh ayah tirinya ternyata merupakan mantan narapidan kasus pencurian sepeda motor.
Atas kasus barunya itu, pria yang kerap disapa Hidayat itu terpaksa kembali meringkuk di penjara.
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitiriyanto mengatakan, Hidayat tak lama baru keluar dari penjara karena mendapatkan progam asimilasi dari Kemenkumham.
"Iya benar sebelumnya penah dipenjara selama setahun dibebaskan karena progam asimilasi," kata Arief saat jumpa pers di Mapolres Gresik, Rabu (22/7/2020).
Kini Hidayat akan kembali mendekam dipenjara. Ia diancam menggunakan pasal 338 KUHP atau pasal 351 KUHP tentang penganiyaan menyebabkan kematian dengan ancaman kurungan 7 tahun hingga 15 tahun.
Kronologis terungkapnya pembunuhan itu bermula dari kecurigaan warga saat memandikan jenazah Askuri. Warga curiga di bagian kepala korban mengeluarkan darah segar. Warga semakin curiga karena kematian bekas takmir masjid pada Senin (13/7/2020) lalu tidak dilaporkan ke polisi oleh keluarga.
Sampai akhirnya pada Senin (20/7/2020), sepekan setelah kematian korban, polisi melakukan pembongkaran ke makam takmir masjid desa Serah, Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik itu. Hasilnya jenazah Askuri ditemukan mengalami luka-luka. Polisi akhirnya menangkap Hidayat anak tiri korban yang sebelum kejadian diketahui telah cekcok dengan korban.
Kepada polisi, Hidayat mengaku kesal karena selama dirinya dipenjara ibu kandungnya tidak dinafkahi secara ekonomi oleh korban.
Kasus itu kemudian diungkut setelah dirinya keluar dari penjara dan terjadilah Hidayat menganiaya korban hingga meninggal dunia.
Baca Juga: Misteri Kematian Takmir Masjid di Gresik Terungkap, Pelakunya Ternyata...
"Pelaku memukul kepala korban dengan tangan kosong lalu terjatuh. Kemungkinan saat terjatuh bagian kepala terbentur ke lantai hingga mengeluarkan darah," tutur Arief.
Sebelumnya sesuai diberitakan, Askuri ditemukan tidak bernyawa di depan kamar pribadinya, Senin (13/7/2020), saat itu di tubuh jenazah ada bekas luka memar di pelipis kanan serta banyak bercak darah di badan dan kepala korban.
Kasi Kesra Desa Serah Ulim membenarkannya. Saat ia memandikan jenazah, ada banyak darah di bagian kepala dan perut. Ia juga menyebut, di tempat tidur korban ditemukan bercak darah. Moden desa itu meyakini jika kematian Askuri ada kejanggalan.
“Tidak wajar, kami dari pemerintah desa sudah mengusulkan agar dilaporkan ke polisi. Supaya kejanggalan ini tidak menjadi teka-teki,” katanya.
Kontributor : Amin Alamsyah
Berita Terkait
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Geger Kematian Dosen Cantik Untag: AKBP Basuki Dikurung Propam, Diduga Tinggal Serumah Tanpa Status
-
Kematian Kacab Bank: Polisi Tambah Pasal Pembunuhan, Tiga Anggota Kopassus Jadi Tersangka
-
Pertikaian Berdarah Gegerkan Condet, Satu Tewas Ditusuk di Leher
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Bukan Sekadar Letusan Biasa: PVMBG Ungkap Rekaman Gempa Getaran Banjir Semeru yang Bikin Khawatir
-
Pilu Petani Lombok, Ladang Rusak Diterjang Awan Panas Semeru
-
Di Tengah Keriuhan, Relawan Kesehatan Jadi Penopang Pengungsian Erupsi Semeru
-
Cerita Lansia 90 Tahun Saat Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru
-
Aktivitas Gunung Semeru Belum Stabil, Awan Panas Masih Mengancam!