SuaraJatim.id - IGD Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Blitar ditutup karena jumlah tenaga medis positif COVID-19 terus bertambah. Sebelumnya ruang bedah di RS itu pun ditutup karena hal yang sama.
Direktur RSUD Ngudi Waluyo Blitar, Woro Endah Utami mengatakan sejauh ini, sudah ada 30 nakes yang terkonfirmasi positif virus corona. Ia memperkirakan jumlah itu masih akan terus bertambah.
"Ditutup selama 3 hari. Senin sudah buka lagi," kata Woro saat dihubungi, Kamis (23/7/2020).
Dengan ditutupnya ruang IGD, maka pelayanan yang bersifat darurat semisal kecelakaan akan dialihkan ke RS swasta. Sementara untuk pelayanan umum lainnya masih tetap berjalan seperti biasanya.
Baca Juga: Sehari Tembus 1.906 Kasus, Pasien Corona RI 23 Juli Capai 93.657 Orang
"Sementara nggak menerima (pasien IGD). Nanti kita alihkan ke rumah sakit sekitar dulu, kita koordinasi," ujarnya.
Woro menuturkan dari 30 nakes dan pegawai RSUD Ngudi Waluyo yang terkonfirmasi COVID-19 terdiri atas 5 dokter, 14 perawat dan 11 tenaga administrasi. Perkiraan penambahan ini bisa terus terjadi karena proses traccing kontak erat dengan para pasien terus dilakukan.
Woro menjelaskan traccing dilakukan menyeluruh di internal RSUD Ngudi Waluyo. Sedangkan untuk traccing keluarga telah disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. Seluruh pegawai rumah sakit, lanjut Woro, akan terus ditraccing dan diswab.
"Sudah saya dicaci masyarakat nggak papa, karena tujuan saya baik. Karena kalau mau jujur swab itu dilakukan, tidak hanya di rumah sakit saya saja kan. Saya ndak masalah yang penting daya akan betul-betul mengejar sampai di mana virus itu," tegasnya.
Sebelumnya 21 nakes dan pegawai RSUD Ngudi Waluyo Blitar terkonfirmasi COVID-19 usai tertular dari komunitas gowes internal rumah sakit. Awalnya ada 65 orang yang ditraccing dengan hasil 21 diantaranya konfirmasi corona. Imbasnya, pelayanan di ruang bedah ditutup sementara waktu.
Baca Juga: Ahli Sarankan Tinggalkan Kebiasaan Jabat Tangan Selamanya, Ini Alasannya!
Traccing terus dilanjutkan hingga masuk ke pelayanan Hemodialisa dan pelayanan lain. Hasilnya ada 9 tambahan warga rumah sakit yang berstatus konfirmasi yang berimbas pada penutupan layanan IGD.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Karir dan Kekayaan Rini Syarifah, Mantan Bupati Blitar yang Diduga Korupsi
-
Cemburu Buta! Pria di Blitar Bacok Mantan Istri dan Ibu Mertua!
-
Video Viral Sholat Tarawih Tercepat di Blitar, 5 Menit Sudah Selesai: Emang Sah Yah?
-
Lirik Lagu Iclik Cinta, Dikecam Usai Dinyanyikan di Makam Bung Karno: Benarkah Tak Senonoh?
-
Kekayaan Ali Ghufron Mukti, Pasang Badan Tepis Isu BPJS Kesehatan Bangkrut
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- Selamat Datang 3 Pemain Keturunan Calon Naturalisasi Timnas Indonesia Jelang Lawan China dan Jepang
- Welcome Back Timnas Indonesia Elkan Baggott, Patrick Kluivert Lempar Kode
- Pupus Harapan Pascal Struijk untuk Bela Timnas Indonesia Lawan China
Pilihan
-
Emas Antam Turun Harga Hari Ini, Jadi Rp1.953.000/Gram
-
Jepang Buka Jalan? Selamat Datang Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik Mei 2025, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
Mengenal Ritual Buddha Tantrayana pada Kremasi Murdaya Poo di Bukit Dagi Borobudur
-
Puspo Wardoyo Menangkan Gugatan Perdata di PN Solo, Objek Dinilai Hakim Tak Jelas
Terkini
-
Lagi Hamil, Pelaku Penipuan Modus Arisan Online Mojokerto Diamankan Polisi
-
Gagas Sistem Digitalisasi, Munas APEKSI VII Siap Ubah Wajah Pemerintahan Kota
-
Imbas Pidato di Balai Kota Blitar, Wamendagri Diwadulkan ke Prabowo
-
Daftar Link DANA Kaget Tengah Pekan Ini, Lumayan untuk Bayar Listrik
-
Dua Pekerja Migran Tewas di Kamboja, DPRD Jatim Beri Solusi Lewat Koperasi