SuaraJatim.id - Sebanyak 3 mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan robot Hosiro-Usiro. Robot itu adalah perawat untuk membantu tenaga kesehatan (Nakes) dalam penanganan Covid-19.
Tim ini terdiri dari mahasiswa Departemen Teknik Sistem dan Industru, Departemen Teknik Biomedik, dan Departemen Teknik Fisika. Mereka adalah Oktaviansyah Purwo Bramastyo, Sulaiman Ali, dan Putri Norma Aprilia.
Mereka berhasil meraih juara pertama dari 45 partisipan seluruh Indonesia pada subtema Aplikasi Inovasi Robot.
Ketua Tim Oktaviansyah Purwo Bramastyo menjelaskan, inovasi baru tersebut diawali dari keinginan tim untuk ikut turut sumbangsih dalam penanganan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kreatif! Bocah SD Ubah Botol Bekas Air Mineral Jadi Face Shield
Rancangan robot Hosiro-Usiro tersebut berangkat dari keresahan tim atas upaya pencegahan penularan Covid-19. Virus corona memiliki kemampuan bertransmisi antar manusia dengan mudah.
"Apalagi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 sangat berpotensi besar untuk tertular," ujarnya, Jumat (24/7/2020).
Menurut Vian, pasien terdampak Covid-19 yang melakukan isolasi baik di rumah sakit maupun di rumah dapat merasakan tekanan sosial dan ketidaknyamanan fisik.
Berdasarkan kedua alasan tersebut, ia dan tim merancang robot yang dapat mengurangi interaksi langsung antara pasien Covid-19 dengan tenaga medis.
“Sekaligus inovasi ini dapat memberikan sarana hiburan bagi pasien yang sedang menjalani karantina,” tuturnya.
Baca Juga: Diasuh Tetangga, Bayi 9 Bulan di Ponorogo Positif Corona, Ibunya Negatif
Vian menambahkan, menjelaskan bahwa Hosiro (Hospital System Robot) merupakan sistem robot yang dikhususkan untuk penanganan Covid-19 di rumah sakit.
“Hosiro ini memiliki fungsi pelayanan dalam hal pengantaran, mampu melihat kondisi fisik pasien berupa suhu tubuh dan denyut jantung, serta dapat digunakan pasien sebagai media berinteraksi,” terangnya.
Lanjutnya, Usiro (Universal System Robot) merupakan robot yang memiliki fungsi pelayanan untuk pasien karantina mandiri.
Fungsi pelayanan Usiro dapat berupa interaksi dengan orang lain, membeli atau mengambil makanan dari ojek online dan hal yang berkaitan dengan interaksi. Usiro ini juga dilengkapi dengan treadmill sebagai kontrol jalan dari robot.
Melalui kontrol robot menggunakan treadmill ini, pasien yang melakukan isolasi dapat merasakan virtual sosial.
“Sehingga efeknya dapat menurunkan beban stress pasien pada saat karantina,” imbuhnya.
Vian mengatakan, robot buatan timnya ini memiliki keunggulan daripada robot-robot lainnya yakni 2 in 1. Maksudnya robot ini memiliki dua fungsi pelayanan dalam satu produk inovasi robot.
Lanjutnya, robot ini dapat menangani pasien karantina di rumah sakit maupun orang karantina di gedung karantina (selain RS).
Robot Hosiro-Usiro juga dapat mensterilkan diri sendiri dan memiliki sistem buka pintu otomatis.
Keunggulan robot Hosiro-Usiro yang lain, robot ini didesain sesuai kebutuhan, memiliki kotak penyimpanan yang besar untuk mengantar makanan, obat, dan pakaian.
Robot ini juga dapat digunakan untuk komunikasi antara tenaga medis-pasien, mengukur suhu pasien, mendeteksi heart rate pasien, serta menjadi sarana media rekreasi bagi pasien dengan memanfaatkan treadmill.
Proses pembuatan robot Hosiro-Usiro dimulai sejak April 2020 dengan bimbingan dosen Departemen Teknik Elektro ITS yakni M Hilman Fatoni ST MT.
Tim Kuybot ini mendesain ide robot Hosiro-Usiro dengan menggunakan beberapa material penyusun seperti Motor Brushless DC (BLDC) yang berfungsi untuk menggerakkan robot agar robot dapat membawa beban yang lebih berat.
Sedang material penyusun lainnya terdiri atas kamera thermal dengan fungsi untuk mengecek suhu pasien, webcam digunakan untuk saran komunikasi pasien-tenaga medis serta kamera omni bertujuan untuk alat navigasi robot agar dapat melihat area sekeliling robot secara 360 derajat.
“Untuk badan robot sendiri kami menggunakan bahan aluminium dan stainless steel,” ungkapnya.
Mengenai kendala pembuatan, mahasiswa kelahiran 1998 ini membeberkan bahwa kendala terbesar yang dialami tim adalah masalah jarak.
Sebab ketiga mahasiswa berasal dari daerah yang berbeda, yakni di Lumajang, Yogyakarta, dan Sidoarjo.
“Jadi saat diskusi dan pembuatan video animasi terkadang kesulitan, apalagi jika ada kendala jaringan,” tambahnya.
Mahasiswa ITS, Teknik Sistem dan Industri angkatan 2017 ini berharap, inovasi robot Hosiro-Usiro dapat sedikit banyak membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Saya juga berharap ke depan ide ini dapat disempurnakan lagi agar dapat benar-benar bermanfaat bagi penanganan pandemi di Indonesia,” ucap Vian Ketua Tim Robot Hosiro-Usiro.
Berita Terkait
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB: Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat